Pemkab Agam Hentikan Kegiatan Luar Kelas di Sekolah Sekitar Gunung Marapi, Belajar Pakai Masker

Pemerintah Kabupaten Agam, meniadakan kegiatan di luar kelas berupa olahraga, upacara dan kultum di sekolah sekitar Gunung Marapi.

Riki Chandra
Kamis, 18 Januari 2024 | 20:25 WIB
Pemkab Agam Hentikan Kegiatan Luar Kelas di Sekolah Sekitar Gunung Marapi, Belajar Pakai Masker
Anak-anak bermain di ladang saat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik yang terlihat dari kaki Gunung Singgalang, Nagari Pandai Sikek, Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (7/1/2024). [ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww]

SuaraSumbar.id - Pemerintah Kabupaten Agam, meniadakan kegiatan di luar kelas berupa olahraga, upacara dan kultum di sekolah sekitar Gunung Marapi yang sampai sampai saat ini masih mengalami erupsi.

"Tidak ada kegiatan di luar kelas seperti olahraga, upacara, kultum dan lainnya," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam, Isra, Kamis (18/1/2024).

Menurutnya, siswa sampai saat ini masih bisa belajar tatap muka dengan ketentuan harus memakai masker ke sekolah. Kemudian, sekolah juga diberikan kewenangan untuk mengambil keputusan apabila terjadi peningkatan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Marapi.

Kewenangan itu berupa menghentikan pembelajaran di sekolah, mengurangi jam pelajaran, memulangkan siswa lebih cepat atau untuk sementara mengumpulkan siswa pada tempat yang dianggap aman dan tidak membahayakan.

Baca Juga:Pakar Transportasi Desak Pemerintah Prioritaskan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Ini Alasannya

"Ini dalam rangka pengurangan resiko dampak dari erupsi gunung tersebut yang dialami siswa," katanya.

Ia mengakui, jumlah sekolah yang berada di sekitar Gunung Marapi sebanyak 38 unit terdiri dari SD 32 unit dan SMP enam unit dengan jumlah siswa sekitar ribuan orang.

Ke-38 sekolah itu berada di Kecamatan Canduang sebanyak 17 unit SD dan tiga unit SMP. Sementara di Kecamatan Sungai Pua sebanyak 15 unit SD dan tiga unit SMP.

"Ini berdasarkan pendataan yang kita lakukan di dua kecamatan yang terdekat dengan Gunung Marapi," katanya.

Sebelumnya, gunung tersebut erupsi pada 3 Desember 2023, mengakibatkan 24 orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka.

Baca Juga:Warning PVMBG: Gunung Marapi di Sumbar Masih Berstatus Siaga

Gunung Marapi tersebut sudah berulang kali erupsi sehingga meningkatnya status aktivitas vulkanik gunung itu dari level II (waspada) menjadi level III (siaga). (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak