Gunung Marapi Berstatus Siaga, BPBD Sumbar Siapkan 33 Titik Pengungsian Warga yang Tersebar di 3 Daerah

BPBD Sumatera Barat (Sumbar) telah menyiapkan 33 titik pengungsian untuk warga setelah Gunung Marapi berstatus siaga dari sebelumnya waspada.

Riki Chandra
Rabu, 10 Januari 2024 | 16:21 WIB
Gunung Marapi Berstatus Siaga, BPBD Sumbar Siapkan 33 Titik Pengungsian Warga yang Tersebar di 3 Daerah
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumbar, Fajar Sukma. [Suara.com/Saptra S)

Kecamatan itu terdiri berada di tiga kabupaten dan kota di antaranya Kecamatan Sungai Pua, Canduang, Baso, Salingpaung, Sungai Tarab, Batipuh dan X Koto.

"Itu daerah yang akan terdampak, 4,5 km itu kan masuk kawasan rawan bencana (KRB) dua. Rencana rekonstruksi, sudah masuk status awas, itu bisa sampai 7-10 km yang dievakuasi," pungkasnya.

Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, menyebutkan aktivitas vulkanik Gunung Marapi pada awal tahun 2023 didominasi oleh erupsi eksplosif yang
berlangsung sejak 7 Januari 2023 hingga 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 75-1000 meter di atas puncak.

Selanjutnya, kata dia, erupsi berhenti dan aktivitas kegempaan lebih didominasi oleh gempa Tektonik Lokal dan Tektonik Jauh. Namun demikian jenis gempa vulkanik masih terekam meskipun dalam jumlah yang relatif rendah, yang mengindikasikan masih tetap ada dorongan magma/fluida dari kedalaman.

Baca Juga:Masyarakat Sekitar Gunung Marapi Waspada Ancaman Lahar

"Pada 3 Desember 2023 pukul 14:54 WIB kembali terjadi erupsi yang tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan. Tercatat gempa vulkanik dalam (VA) hanya terekam 3 kali dari tanggal 16 November-2 Desember 2023 dengan baseline RSAM (Real Seismic Amplitude Measurement) relatif mendatar," jelasnya.

Data tiltmeter, lanjutnya, juga menunjukkan pola mendatar pada sumbu radial dan sedikit inflasi pada sumbu tangensial. Pasca erupsi 3 Desember 2023, erupsi lanjutan masih berlangsung hingga saat ini.

"Jumlah erupsi harian cenderung menurun namun sebaliknya jumlah gempa low frequency dan vulkanik dalam (VA) cenderung meningkat yang mengindikasikan pasokan magma dari kedalaman masih terjadi dan cenderung meningkat," imbuhnya.

"Hal ini juga terlihat dari grafik baseline RSAM yang masih di atas normal dan data tiltmeter yang cenderung mendatar," tambahnya.

Adanya aktivitas erupsi yang teramati secara visual dan masih terekamnya gempa erupsi dan gempa hembusan yang disertai dengan tremor menerus menunjukkan aktivitas Gunung Marapi masih tergolong tinggi.

Baca Juga:Tipe Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Berubah, PVMBG Ingatkan Soal Bahayanya

Data dari satelit sentinel juga menunjukkan bahwa laju emisi (fluks) gas SO2 yang dihasilkan dari aktivitas Gunung Marapi saat ini tergolong tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini