Sebelum di tingkat nasional, Abadi adalah perseorangan dan kelompok nelayan terbanyak pengumpul sampah pada gerakan BCL 2022 di Kota Padang. Tahun lalu, dari 14 provinsi di Indonesia, KUB Saiyo Sakato Mandiri dari Padang berhasil mengumpulkan 12 ton 800 kilogram sampah dalam sebulan.
"Secara kelompok, KUB Saiyo Sakato Mandiri terbanyak tahun 2022. Nah, secara perorangan, saya juga yang terbanyak mengumpulkan sampah," katanya.
![Ragam penghargaan telah diraih oleh Abadi selama aktif memungut sampah laut di Kota Padang. [Suara.com/Riki Chandra]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/09/47383-prestasi-abadi.jpg)
Hanya saja, peringkat KUB Saiyo Sakato Mandiri turun dari juara 1 ke nomor 2 pada gerakan nasional BCL 2023 yang diikuti oleh 18 provinsi. Namun, secara personal, Abadi tetap menjadi nelayan terinsipratif.
Hadiah paling istimewa yang akan didapat Abadi adalah berangkat menuju Tanah Suci Mekkah. Ia mendapatkan umrah gratis dari Gubernur Sumbar atas dedikasi dan konsistensinya membersihkan sampah di laut. Dalam waktu dekat, Abadi akan melihat dan beribadah di depan Ka'bah atau Baitullah, tempat suci yang setiap Muslim merindukan sampai ke sana.
"Alhamdulillah. Kalau tidak ada rintangan, janjinya, Desember ini saya berangkat umrah," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Terlepas dari hadiah tak terduga itu, Abadi mengajak semua masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan di pesisir pantai. Baginya, membersihkan sampah laut adalah tanggungjawab bersama semua pihak, terutama warga di kawasan pesisir itu sendiri.
"Semoga gerakan ini terus tumbuh dan makin banyak tergugah," katanya.
Kabar Abadi akan berangkat umrah ke Tanah Suci Mekkah dibenarkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar, Reti Wafda. Menurutnya, Ketua KUB Saiyo Sakato Mandiri itu adalah sosok pengumpul sampah terbanyak di 2023 di pesisir laut Sumbar. Janji umrah itu telah disampaikan oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi beberapa waktu lalu.
"Insya Allah penyerahan (hadiah umrah) dilakukan pada Hari Nusantara (Desember 2023)," katanya.
Bersama Menjaga Laut Demi Ekonomi Biru
Data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang mengungkapkan bahwa warga Padang memproduksi lebih 600 ton sampah setiap hari. Sampah tersebut menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin. Bahkan, TPA yang terletak di Kecamatan Koto Tangah itu diprediksi penuh tahun 2026 mendatang.
Masalah sampah laut tak kalah serius, terutama sampah plastik. Data Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) mengungkap bahwa produksi sampah plastik di laut Indonesia mencapai 398.000 ton pada 2022. Angka tersebut turun 35,36 persen dibandingkan 5 tahun atau 2018.
Pemerintah berupaya menekan jumlah sampah plastik di laut Indonesia. Hal itu tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut yang menargetkan pengurangan sampah plastik di laut hingga 70 persen pada 2025 mendatang.
Gerakan nasional BCL juga wujud kerja nyata Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengurangi sampah di laut. Program bersih-bersih sampah BCL hadir sejak 2022 dan telah melibatkan ribuan nelayan di 18 kabupaten dan kota di Indonesia.
"BCL memberdayakan nelayan dan masyarakat untuk membersihkan sampah laut bersama-sama. Ini demi menjaga biota di laut," kata Analis Pengusahaan Jasa Kelautan di UPT KKP Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, Hadi Prayitno, Selasa (5/12/2023).