SuaraSumbar.id - Generasi Z disebut rentan mengalami kulit gatal. Salah satu faktor yang menyebabkannya adalah karena aktivitas mereka. Hal itu dinyatakan pakar dermatologi dan venereologi yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, dr Eko Prakoso Wibowo, Sp.DV.
"Usia produktif mengharuskan mereka melakukan aktivitas yang tinggi di luar, belum lagi yang hobinya lari, bersepeda, keringat jadi lebih banyak sehingga menimbulkan kulit yang lebih gatal," katanya pada Rabu (23/11/2023).
Menurut Eko, faktor lain yang juga berkontribusi pada kondisi kulit gatal yakni paparan sinar matahari dan gaya hidup termasuk kebiasaan menyantap makanan cepat saji, makanan berminyak, hidangan dengan indeks glikemik tinggi dan stres.
Dia mengatakan gatal bukan hanya suatu kondisi yang tidak nyaman, namun juga merupakan salah satu gejala dari berbagai permasalahan kulit lainnya.
Berbagai kelainan kulit yang sering dia jumpai di klinik seperti eksim, infeksi jamur, dan akne vulgaris atau jerawat seringkali memunculkan gejala gatal.
“Cuaca panas dapat meningkatkan aktivitas kelenjar minyak sehingga menyebabkan kambuhnya eksim tipe seboroik. Iritasi debu serta stres berlebih dapat menyebabkan dermatitis atopik. Juga beberapa jenis eksim lainnya seperti dermatitis kontak alergi dan neurodermatitis, juga diawali dengan gatal,” jelas Eko.
Terkait obat guna mengatasi gatal, menurut dia, dokter biasa memberikan obat golongan antihistamin. Terapi topikal dengan kandungan bahan kortikosteroid, urea, menthol juga dapat mengurangi gejala gatal.
Eko menambahkan pemberian obat-obatan bergantung dari penyakit yang dialami pasien. Contoh pada pasien dengan eksim direkomendasikan menggunakan produk tepat dengan kandungan ceramide, menghindari paparan sinar matahari yang terlalu lama, dan mandi menggunakan air yang tidak terlalu panas demi mengurangi gejala gatal yang dialami.
Sementara itu, dokter spesialis dermatologi dan venereologi dr Amelia Soebyanto, Sp.DV mengatakan kerusakan kulit seperti gatal yang salah satunya bisa disebabkan polusi udara bisa dicegah antara lain dengan rutin membersihkan kulit minimal dua kali sehari (mandi) dengan sabun yang lembut.
Dia juga menyarankan orang-orang menggunakan pelembab setelah mandi, lalu mengoleskan tabir surya serta jika perlu mengonsumsi suplemen sesuai dengan jenis dan tipe kulit.
- 1
- 2