Kasus Ustaz HEH Samakan Muhammadiyah dengan Syiah, Polisi Libatkan Saksi Ahli Bahasa dan ITE

Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) terus melakukan penyelidikan dalam kasus yang menjerat Ustaz HEH karena menyamakan Muhammadiyah dengan Syiah.

Riki Chandra
Rabu, 24 Mei 2023 | 17:10 WIB
Kasus Ustaz HEH Samakan Muhammadiyah dengan Syiah, Polisi Libatkan Saksi Ahli Bahasa dan ITE
Ustaz HEH yang samakan Muhammadiyah dengan Syiah. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) terus melakukan penyelidikan dalam kasus yang menjerat Ustaz HEH karena menyamakan Muhammadiyah dengan Syiah.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumbar, AKBP Alfian Nurnas mengatakan, pihaknya telah memeriksa sebanyak empat orang saksi. Sejumlah saksi ahli juga dilibatkan.

"Empat orang saksi ditambah saksi ahli bahasa dan ITE," ujar Alfian, Rabu (24/5/2023).

Alfian mengungkapkan, dalam waktu dekat penyidik akan melakukan gelar perkara untuk menentukan status Ustaz HEH.

Baca Juga:Muhammadyah Sumbar Tetap Ingin Ustaz HEH Diproses Hukum

"Minggu depan akan gelar perkara untuk proses lebih lanjut. (Penetapan tersangka) rencananya," ungkapnya.

Sebelumnya, Pemimpin Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat (Sumbar) menyerahkan ke pihak kepolisian terkait proses hukum kasus Ustaz HEH yang menyamakan Muhammadiyah dengan Syiah lewat media sosial.

Terkait permohonan maaf, Ketua Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Sumbar, Dr. Bachtiar mengakui telah memaafkan Ustaz HEH Namun untuk kasus tetap akan diproses di ranah hukum.

"Untuk permohonan maaf secara individu sudah dimaafkan. Sesuai lembaga ada proses hukum dilalui. Proses berjalan, ikuti saja proses hukum itu," kata Bachtiar.

Bachtiar meminta pihak kepolisian memproses cepat laporan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kota Payakumbuh tersebut.

Baca Juga:Kasus Ustaz HEH Samakan Muhammadiyah dengan Syiah, Polda Sumbar Upayakan Damai

"Soal perdamaian sudah diupayakan sebelum masuk pengaduan ke pihak kepolisian. Sudah menghubungi yang bersangkutan, tapi kelihatan tidak respon," tegasnya.

Kontributor: Saptra S

Berita Terkait

Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) menangguhkan penahanan sejoli mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand).

sumbar | 10:45 WIB

Dalam pengungkapan itu, satu orang diduga pelaku berinisial A (46) ditangkap.

sumbar | 15:36 WIB

Sebanyak delapan polres di jajaran Polda Sumatera Barat (Sumbar) meraih penghargaan dari Kemenpan-RBkarena mendapat predikat atas penilaian terbaik perihal pelayanan publik.

sumbar | 21:33 WIB

Kasus dugaan tindak pidana pelarangan peliputan wartawan saat pelantikan Wakil Wali Kota Padang terus berlanjut.

sumbar | 18:49 WIB

Propam Polda Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan adanya unsur kelalaian hingga mengakibatkan seorang tahanan Polresta Padang kabur.

sumbar | 19:39 WIB

News

Terkini

Penguatan UMKM lokal juga menjadi bagian dalam pengembangan jalan tol di mana di setiap rest area tidak hanya diisi oleh merek besar tetapi juga produk-produk UMKM lokal.

News | 15:09 WIB

Seorang pria di Kota Padang diduga menggelapkan mobil dengan cara membawa kabur mobil temannya sendiri. Modus awalnya ingin mengajak anaknya pergi jalan-jalan.

News | 22:21 WIB

Korban kebakaran di Nagari Cupak dan Kinari di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), mendapatkan bantuan sosial Rumah Sejahtera Terpadu (RST).

News | 21:04 WIB

Kemudian pihaknya juga mengukur mengukur jarak sirene berbunyi dalam radius 0-200 meter.

News | 15:57 WIB

Apalagi, warungnya berada di jalur strategis jalan utama dari Solo hingga Banyuwangi.

News | 15:16 WIB

Dirinya mengaku peran pendidikan memang tidak akan memberi dampak secara langsung terhadap pertumbuhan dan pergerakan ekonomi nasional.

News | 15:09 WIB

Puluhan ribu akun media sosial (medsos) terkait Partai Komunis China ternyata palsu. Hal itu diketahui berdasarkan identifikasi Otoritas China.

News | 17:20 WIB

Percepatan digitalisasi pendidikan di Sumbar menjadi agenda penting Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar dan DPRD Sumbar saat ini.

News | 14:17 WIB

Harga sapi kurban di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), mencapai Rp 18 juta hingga Rp 28 juta per ekornya.

News | 12:29 WIB

Seorang pria yang berprofesi sebagai nelayan tega memperkosa seorang anak panti berkebutuhan khusus.

News | 10:56 WIB

Hampir 70-80 persen terjadi di media sosial. Padahal, secara nyata tidak seramai itu.

News | 23:59 WIB

Pasangan suami-istri (Pasutri) asal Jorong Guguak Randah, Nagari Guguak Tabek Sarojo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam berangkat haji ke Mekkah menggunakan sepeda motor.

News | 19:11 WIB

Muhammad Iqbal mendorong pemerintah pusat, terutama Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Pemprov Sumbar untuk mempercepat pembebasan lahan Tol Padang-Sicincin.

News | 16:56 WIB

Sebanyak lima unit rumah warga di kawasan Jalan Payakumbuh, Perumahan Siteba, Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, terbakar.

News | 16:28 WIB

Mayat perempuan tanpa identitas ditemukan tergeletak di pinggir jalan Jorong Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

News | 13:01 WIB
Tampilkan lebih banyak