Kakek dari Prabowo, Margono Djojohadikoesoemo pernah jadi Sekretaris Mohammad Hatta. Bahkan dipercaya sebagai pendiri bank pertama Indonesia, yaitu BNI.
"Dan akhirnya kakek saya terus menjadi salah satu tangan kanannya Bung Hatta. Mewariskan undang-undang soal ekonomi di Indonesia," sebutnya
Prabowo menegaskan, orang tuanya juga kenal dengan Sjahrir.
"Bapak saya, Soemitro Djojohadikoesoemo pernah jadi anggotanya Sutan Sjahrir. Saya juga kenal sastrawan Sutan Takdir Alisyahbana. Saya tak lupa bahwa setiap saya maju di Pilpres, Sumbar masif mendukung. Luar biasa. Saya kepada tokoh-tokoh Sumbar ingin menyampaikan permohonan maaf. Saya baru datang ke sini," kata dia.
Prabowo mengatakan, dia datang membawa ambulans untuk rumah sakit kabupaten di Sumbar. Di manapun ambulans bisa membantu saat darurat. Ia meminta jangan sampai ada yang anti politik.
"Tapi kalau kita tidak di politik, bagaimana memperbaiki keadaan. Karena pemahaman saya, politik dalam arti yang baik adalah keinginan memperbaiki keadaan rakyat. Kita harus berani terjun ke kancah politik," ulasnya.
Karena politik, sebut Prabowo, memang luar biasa dahsyatnya. Politik meminta komitmen yang besar, pengorbanan besar.
"Kalau tak berani berpolitik tak akan merdeka Indonesia dan jadi korban bangsa-bangsa lain. Ratusan tahun kita dijajah dan diadu domba. Yang kuasa sudah memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Kita harus berani melihat diri kita di cermin dan jujur pada diri sendiri," ucapnya.
Sementara Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar, Andre Rosiade menyebutkan, Prabowo Subianto merupakan tokoh pemersatu yang sangat dibutuhkan bangsa. Selain menjalin hubungan baik dengan semua partai politik, Prabowo juga sangat dekat dengan tokoh-tokoh nasional.
Baca Juga:Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Berencana Bertemu Ketum Golkar, Jajaki Koalisi?
"Pak Prabowo dekat dengan banyak tokoh seperti Bu Mega, Pak Surya Paloh, dan lainnya. Beliau lah tokoh layak memimpin Indonesia," katanya.