Oknum Dokter Spesialis RSAM Bukittinggi Jadi Tersangka Kasus Poligami, Nikah Siri Diam-diam Sejak 2018

Seorang oknum dokter spesialis di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), ditetapkan menjadi tersangka kasus tindak poligami.

Riki Chandra
Kamis, 17 November 2022 | 17:11 WIB
Oknum Dokter Spesialis RSAM Bukittinggi Jadi Tersangka Kasus Poligami, Nikah Siri Diam-diam Sejak 2018
Ps. Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Seorang oknum dokter spesialis di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), ditetapkan menjadi tersangka kasus tindak poligami. Dokter berstatus ASN itu diduga menikah siri dengan seorang perempuan tanpa izin istri sah dan pimpinannya.

Ps. Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal mengatakan, terlapor ditetapkan menjadi tersangka setelah pihaknya melakukan gelar perkara dari pelaporan yang disampaikan oleh istri pertamanya.

"Benar. Sesuai laporan dari istrinya, LP nomor B.235 IX/2022 tanggal 15 September 2022, dugaan tindak poligami. Dari dasar ini dilakukan penyelidikan dan penyidikan kepada kedua terlapor hingga hari ini dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka," kata Fetrizal, Kamis (17/11/2022).

Menurutnya, kedua tersangka yakni sang dokter spesialis bersama istri keduanya itu, sudah menikah siri sejak 2018. Atas perbuatannya, keduanya terancam hukuman pidana hingga lima tahun penjara.

Baca Juga:CLBK Diklaim Mampu Hindarkan Nakes dari Risiko Penyakit Akibat Kerja, Begini Cara Kerjanya

"Dugaan pasal yang kami sangkakan yaitu 279 terkait dengan poligami dengan ancaman lima tahun, sebelumnya tersangka E sudah memiliki anak dengan pelapor," ujarnya.

Saat ini, Satreskrik Polresta Bukittinggi masih melakukan pemeriksaan setelah menggali keterangan dari saksi termasuk pihak RSAM.

"Belum kami pastikan apakah langsung dilakukan penahanan atau tidak karena proses penyidikan masih berlanjut," katanya.

Sementara itu, Dirut RSAM Busril menyayangkan oknum dokter spesialis menjadi tersangka.

"Kami baru dapat kabar kemarin ya, karena sebelumnya hanya saksi. Sayang sekali, karena akan berpengaruh besar terhadap layanan di RSAM, spesialisasinya sangat dibutuhkan," katanya.

Baca Juga:Dokter Spesialis Anak: Anjurkan Orang Tua Pantau Anak saat Demam

Ia berharap adanya keringanan hukuman untuk tersangka agar proses pelayanan tetap terpenuhi di regional Sumbar bagian utara yang difokuskan di RSAM.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini