Masjid Raya Lubukbasung Senilai Rp 3 Miliar Diresmikan

Dengan kondisi itu, masjid tidak terpisahkan dengan pemerintah, adat dan suku, karena setiap nagari ada masjid dan setiap suku ada surau.

Suhardiman
Kamis, 20 Oktober 2022 | 18:03 WIB
Masjid Raya Lubukbasung Senilai Rp 3 Miliar Diresmikan
Masjid Raya Lubukbasung Senilai Rp 3 Miliar Diresmikan. [Antara]

SuaraSumbar.id - Renovasi Masjid Raya Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), senilai Rp 3 miliar diresmikan, Kamis (20/10/2022).

"Saya meresmikan renovasi Masjid Raya Lubukbasung. Renovasi berkat dukungan dari masyarakat dan perantau setempat, sehingga menjadi megah," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah melansir Antara.

Mahyeldi mengatakan, Minangkabau identik dengan masjid yang sesuai dengan filsafat Adat Basandi Syara'-Syara' Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

Ini sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2022 tentang Provinsi Sumatera Barat. Dalam UU itu, menjelaskan bahwasanya filsafat masyarakat sesuai ABS-SBK.

Baca Juga:3 Bulan Pertama Erik ten Hag di Manchester United: Pecundangi Klopp, Arteta dan Conte

Dengan kondisi itu, masjid tidak terpisahkan dengan pemerintah, adat dan suku, karena setiap nagari ada masjid dan setiap suku ada surau.

"Ini menunjukkan kehidupan masyarakat religius yang sesuai dengan UU dan Negara Kesatuan Republik Indonesia" katanya.

Fungsi masjid bukan hanya untuk beribadah, tetapi lebih luas dalam menyelesaikan permasalahan umat.

Sepengetahuan orang nomor satu di Sumbar itu, tidak ada masyarakat ribut di dalam masjid, karena masjid tempat untuk menyelesaikan masalah.

Setelah itu, masjid juga digunakan untuk tempat pembinaan kesehatan masyarakat, pembinaan generasi muda dan lainnya.

Baca Juga:Kisah Ngeri 5 Psikopat Terkenal dalam Sejarah, Brutal dan Manipulatif

Ketua Pengurus Masjid Raya Lubukbasung, Yasri Yantova menambahkan, renovasi masjid itu dimulai semenjak 2018 dengan dana sekitar Rp 3 miliar. Dana renovasi itu murni dari swadaya masyarakat baik dari kampung maupun perantau.

"Bantuan berasal dari perantau yang berada di pelosok nusantara, bahkan ada dari Singapura, Malaysia dan negara lainnya," katanya.

Tokoh masyarakat, Bakhrizal mengucapkan terimakasih kepada pengurus yang telah merenovasi masjid yang mulai dibangun semenjak 1905, menjadi megah seperti ini

"Sebelumnya masjid dengan kondisi kayu, papan dan beton. Pada 2018 direnovasi secara besar-besaran menjadi megah seperti ini," katanya.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Agam, Helton mengatakan renovasi itu dalam upaya meningkatkan kenyamanan bagi jamaah dalam menjalankan ibadah, sehingga masjid menjadi ramai sesuai dengan program pemerintah.

"Jamaah nyaman dan generasi muda betah dalam mendapatkan pembinaan keagamaan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini