SuaraSumbar.id - Pemimpin Redaksi (Pemred) Suara.com, Suwarjono menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 mempercepat disrupsi digital. Transformasi kehiduan manusia ke digital pun mengalir cepat. Kondisi tersebut jelas mempengaruhi strategi dan trik pelaku media digital hari ini.
Hal itu dipaparkan Suwarjono ketika menjadi pemateri dalam Semen Padang Sharing On Journalism (SParing) di Padang, Kamis (29/9/2022). Kegiatan tersebut dihadiri puluhan pimpinan media online, cetak dan elektronik di Sumatera Barat (Sumbar).
Menurutnya, media digital harus berpacu mengikuti lompatan perubahan perilaku pembaca, teknologi, produksi dan bisnis. "Media publisher berbasis jurnalistik termasuk yang terdampak besar disrupsi digital. Jika tidak adaptif terhadap perkembangan ini, media kita bisa tergilas perubahan perilaku pembaca atau pengakses digital saat ini," kata pria yang kini menjabat sebagai COO di PT Arkadia Digital Media Tbk (induk perusahaan Suara.com) itu.
Suwarjono mengatakan, media konvensional dapat menguasai hulu sampai hilir. Mulai dari memproduksi konten sendiri, mendominasi ruang publik, mendistribusikan konten dengan bisnis model iklan ditambah langganan. Namun media kekinian, hulu sampai hilirnya berubah total.
Baca Juga:Berlaga di Kandang PSDS Deli Serdang, Semen Padang FC Optimis Rebut Tiga Poin
Kawasan hulunya dipenuhi pemain; konten kreator, influencer, YouTubers hingga homeless media. Kemudian, distribusi dan hilir dikuasai platform dengan digital platform yang menguasai ruang publik. Dengan begitu, otomatis model bisnisnya pun berubah lagi.
“Lawan kita bukan sesama media, tetapi platform, ekosistem google, dan sebagainya,” katanya.
Menurut Suwarjono yang sudah 20 tahun menjadi jurnalis, salah satu trend pengembangan media digital saat ini adalah konten berbasis visual, seperti video.
"Konten video akan menjadi salah satu konten masa depan yang jumlah pengaksesnya semakin besar dan bisnis model konten video ini sangat menjanjikan," bebernya.
Suwarjono mengapresiasi PT Semen Padang yang telah menfasilitasi training peningkatan kapasitas pengelola media digital, khususnya di Sumbar. Menurutnya, sharing pengetahuan terkait pengelolaan atau manajemen media digital ini sangat langka dan jarang diadakan oleh lembaga manapun.
Baca Juga:PSDS Deli Serdang vs Semen Padang, Delfiadri: Mereka Pasti Fight, Tak Mau Kalah
"Umumnya training-traning hanya untuk jurnalis. Kali ini training terkait update industri media digital kekinian. Baik dari sisi bisnis model media digital, distribusi konten yang berubah dibanding media konvensional, pengetahuan teknologi yang digunakan, distribusi konten agar masif dan sampai ke pembaca hingga strategi pengemasan konten yang terus berkembang karena pembaca digital semakin muda," katanya.