Menkes RI: Pandemi di Dunia Tak Akan Berakhir Tanpa Riset dan Manufaktur Kesehatan

Penyelesaian pandemi Covid-19 perlu didukung kapasitas riset dan manufaktur kesehatan yang merata, serta berkeadilan di seluruh dunia.

Riki Chandra
Senin, 22 Agustus 2022 | 11:41 WIB
Menkes RI: Pandemi di Dunia Tak Akan Berakhir Tanpa Riset dan Manufaktur Kesehatan
Menkes Budi Gunadi Sadikin. [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

SuaraSumbar.id - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa penyelesaian pandemi Covid-19 perlu didukung kapasitas riset dan manufaktur kesehatan yang merata, serta berkeadilan di seluruh dunia.

"Karena saat pandemi terjadi, kalau tidak memiliki kapasitas yang merata di seluruh dunia, pandemi itu tidak akan selesai," kata Budi Gunadi Sadikin dalam agenda konferensi pers di Nusa Dua, Provinsi Bali, Senin (22/8/2022).

Secara saintifik, kata dia, penyakit menular berpotensi memicu gelombang pandemi secara berulang saat dibawa oleh pelaku perjalanan ke berbagai negara dan terjadi interaksi. Bahkan, beberapa negara seperti Amerika Serikat, sudah berulang kali mengalami gelombang pandemi COVID-19.

"Konsepnya adalah, seluruh umat manusia di dunia harus diobati. Itu prinsipnya pandemi," katanya.

Baca Juga:Tegas, Menteri Kesehatan Minta Dana APBD 10 Persen Wajib Dialokasikan untuk Kesehatan

Untuk itu, Indonesia mendorong pengembangan kapasitas penelitian, produksi obat, dan alat kesehatan di seluruh negara melalui Forum G20.

"Tidak mungkin satu negara saja bisa menyelesaikan pandemi yang sifatnya global. Karena penularan itu terjadi lintas negara," katanya.

Menkes mengatakan pandemi COVID-19 telah memberi pelajaran bahwa kapasitas yang tidak adil untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin, pengobatan, dan diagnostik di seluruh dunia, menyebabkan keterlambatan dalam memenuhi permintaan global yang cepat selama keadaan darurat kesehatan.

"Karena pandemi COVID-19 mulai mereda secara global, tidak ada waktu yang lebih baik dari sekarang untuk bekerja memastikan tidak hanya akses yang adil, tetapi juga adil dalam mengembangkan vaksin, terapi, dan alat diagnostik secara global," katanya.

Sepanjang 2022, katanya, Indonesia telah berkontribusi dalam upaya memperkuat arsitektur kesehatan global melalui tiga agenda utama.

Baca Juga:Kasus Covid-19 di Indonesia Meningkat, Menkes Budi Minta Ketatkan Lagi Penggunaan Masker

Pertama, memperkuat ketahanan sistem kesehatan global yang menghasilkan ketersediaan sumber daya keuangan, akses ke tindakan medis darurat, serta membangun jaringan global laboratorium pengawasan genom dan memperkuat mekanisme berbagi data terpercaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak