Sesuai dengan taglinenya "Hanya Satu Titipan Kilat", kurir TIKI dituntut cepat dan tepat dalam bekerja. Hal inilah yang selalu dijaga TIKI selama lebih setengah abad melayani pengiriman masyarakat dari seluruh pelosok Tanah Air.
Hujan-hujan pun ditempuh kurir TIKI demi menjaga kepercayaan pelanggan dan ketepatan waktu pengantaran. "Yang penting barang pelanggan aman dan terjaga. Kami memang dituntut cepat dan tepat waktu," kata Syamsul Arifin (33), salah seorang kurir TIKI Cabang Padang saat mengantar kiriman pelanggan ke Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang, pada Jumat (12/8/2022) siang.
Pria yang akrap disapa Arif itu sudah hampir 7 tahun menjadi kurir TIKI Cabang Padang. Sejak bekerja tahun 2016 lalu, cukup banyak persoalan di lapangan yang ditemukan Arif. Ada pelanggan yang komplain karena barangnya telat datang, basah dan sebagainya. Namun, semua masalah-masalah pengantaran itu bisa dijelaskan dan diselesaikan dengan baik sesuai prosedur TIKI.
Dalam sehari, Arif mengaku mengantar sekitar 40 hingga 50 paket dalam dua kali waktu pengantaran; pagi dan sore. Menurutnya, angka tersebut menurun dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.
Baca Juga:TIKI Bakal Buka Gerai dan Layani Pengiriman Barang Selama Lebaran
"Kalau sebelum Covid-19, biasanya satu kurir itu bisa sampai 100 paket sehari, kini kisaran 40-50 paket," katanya.
Beruntungnya, Arif tak perlu repot harus mengelilingi Kota Padang dalam mengantar paket. Sebab, setiap kurir di TIKI Cabang Padang sudah memiliki rute pengantaran yang diatur pimpinan.
"Rute saya Lubuk Begalung dan Lubuk Kilangan, kecamatan lain ada pula kurirnya. Kami fokus mengantar di wilayah yang tidak terlalu besar dan Alhamdulillah paket cepat sampai," katanya.
Hal itu dibenarkan salah seorang pimpinan IT TIKI Cabang Padang, Reka Maisyaputra. Menurutnya, kepercayaan pelanggan merupakan dasar TIKI bertahan dan tumbuh besar hingga kini. Dalam hal itu, TIKI tentu harus selalu memberikan servis maksimal.
"TIKI terus menjaga hari penyampaian barang. Misalnya, kalau reguler ke Jakarta itu dua hari, dalam sehari kadang barang pelanggan sudah sampai. Ini tentu harus kami pertahankan terus," katanya kepada SuaraSumbar.id, Kamis (19/8/2022).
Baca Juga:Video Viral! Kurir Malang Dimarahi Pemesan, HP Anaknya Dibanting hingga Rusak
Reka menceritakan sedikit kisah perjalanan TIKI Cabang Padang yang telah hadir sejak tahun 1973 atau setelah dua tahun TIKI berdiri di Jakarta. Semula, TIKI di wilayah Sumbar ini hanya ada di Kota Padang. Seiring berjalan waktu, cabang TIKI telah hadir di 19 kabupaten dan kota yang ada di Ranah Minang.
"Alhamdulillah. Gerai TIKI di Sumbar ratusan jumlahnya, di Kota Padang saja sekitar 50 gerai," katanya.
Menurut Reka, sekitar 95 sampai 98 persen daerah di Sumbar telah tersentuh layanan TIKI. Para kurir TIKI bisa tepat dan cepat mengantar karena telah memiliki tanggung jawab wilayah masing-masing. TIKI Cabang Padang misalnya, jumlah kurirnya 30 orang dan wilayah pengantaran mereka sudah dibagi-bagi untuk 11 kecamatan.
"Tidak acak. Mereka ambil barang langsung jalan ke wilayah masing-masing. Resep TIKI tetap mengantar dengan cepat dan tentunya tepat. Banyak juga pelanggan TIKI yang coba-coba ke jasa kurir lain, tapi akhirnya kembali lagi. Mungkin karena layanan kami," katanya.
Reka juga menyebutkan bahwa di awal pandemi Covid-19, jumlah kiriman pelanggan di Sumbar naik tajam, terutama dari perusahaan. Namun, setelah setahun atau sekitar 10 bulan kemudian, angka pengiriman kembali menurun.
"Dulu kan sebagian besar karyawan perusahaan itu kirim dokumen kemana-mana (hardcopy), kini jarang. Rata-rata kan sudah online dokumen, bahkan tanda tangan juga sudah digital. Tapi untuk kiriman personal, masih stabil," katanya.