Komitmen TIKI Menjaga Kepercayaan, 52 Tahun Melayani hingga Pelosok Negeri

Pelopor jasa kurir di Tanah Air, PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) terus berinovasi di tengah ketatnya persaingan bisnis logistik dan ekspedisi.

Riki Chandra
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 06:10 WIB
Komitmen TIKI Menjaga Kepercayaan, 52 Tahun Melayani hingga Pelosok Negeri
Novi saat mengirimkan barangnya melalui TIKI di Kota Solok. [Suara.com/Riki Chandra]

Menurutnya, bisnis online rumahan ini tidak terlepas dari peran perusahaan logistik yang menjadi ‘tol’ penyalur pesanan. Dia sendiri mengaku telah mencoba hampir seluruh perusahaan jasa kurir dan ekspedisi.

"Pelanggan tahunya barang pesanan datang cepat. Kami pelaku usaha rumahan tentu juga harus mencari jasa kurir yang cepat, murah dan barang pesanan selamat," katanya.

Industri logistik menggerakkan ekonomi masyarakat dalam mengakses pasar. Baik untuk produksi maupun input dari sebuah produksi. Pernyataan itu disampaikan pengamat ekonomi Sumbar, Prof. Syafruddin Karimi dalam sebuah wawancara, beberapa waktu lalu.

“Industri logistik membantu menggerakkan urusan dan menjangkau akses pasar,” tutur guru besar ekonomi Universitas Andalas (Unand) itu.

Baca Juga:TIKI Bakal Buka Gerai dan Layani Pengiriman Barang Selama Lebaran

Kecepatan Nomor Satu

Sesuai dengan taglinenya "Hanya Satu Titipan Kilat", kurir TIKI dituntut cepat dan tepat dalam bekerja. Hal inilah yang selalu dijaga TIKI selama lebih setengah abad melayani pengiriman masyarakat dari seluruh pelosok Tanah Air.

Hujan-hujan pun ditempuh kurir TIKI demi menjaga kepercayaan pelanggan dan ketepatan waktu pengantaran. "Yang penting barang pelanggan aman dan terjaga. Kami memang dituntut cepat dan tepat waktu," kata Syamsul Arifin (33), salah seorang kurir TIKI Cabang Padang saat mengantar kiriman pelanggan ke Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang, pada Jumat (12/8/2022) siang.

Pria yang akrap disapa Arif itu sudah hampir 7 tahun menjadi kurir TIKI Cabang Padang. Sejak bekerja tahun 2016 lalu, cukup banyak persoalan di lapangan yang ditemukan Arif. Ada pelanggan yang komplain karena barangnya telat datang, basah dan sebagainya. Namun, semua masalah-masalah pengantaran itu bisa dijelaskan dan diselesaikan dengan baik sesuai prosedur TIKI.

Dalam sehari, Arif mengaku mengantar sekitar 40 hingga 50 paket dalam dua kali waktu pengantaran; pagi dan sore. Menurutnya, angka tersebut menurun dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.

Baca Juga:Video Viral! Kurir Malang Dimarahi Pemesan, HP Anaknya Dibanting hingga Rusak

"Kalau sebelum Covid-19, biasanya satu kurir itu bisa sampai 100 paket sehari, kini kisaran 40-50 paket," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini