SuaraSumbar.id - Pengakuan seorang lelaki tua menggegerkan publik dan juga komunitas media sosial di Indonesia. Sebab, lelaki berinisial NT tersebut mengaku sebagai Dewa Matahari.
Dikutip SuaraSumbar.id dari akun Instagram @beritaindonesia_, Rabu (13/7/2022), NT sudah ditangkap aparat kepolisian Lebak, banten.
NT ditangkap karena membuat resah warga setelah mengakui dirinya sebagai Bathara Surya alias Dewa Matahari.
"NT ditangkap di tempat tinggalnya Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Lebak, Banten," demikian keterangan yang menyertai unggahan tersebut.
Baca Juga:Meresahkan Warga, 7 Fakta Pria Mengaku Dewa Matahari yang Diduga Ajarkan Aliran Sesat
Kepada para pengikutnya, NT melarang mereka untuk beribadah sesuai agamanya masing-masing.
Sebab, NT mengaku kepada para pengikutnya bahwa raganya sudah bersatu dengan Allah SWT.
"Dia bahkan menyebut Nabi Muhammad SAW dengan sebutan Si Muhammad," tulis akun itu.
Selain itu, NT juga mengatakan kepada pengikutnya soal air zamzam yang tak pernah habis.
NT mengklaim, penyebab air zamzam tidak pernah habis adalah karena air itu berasal dari air kencing Suku Baduy di Arab Saudi.
Baca Juga:Terharu Bocah Ini Makan Lesehan di Teras Resto Sambil Berbagi dengan Kucing
Tak hanya itu, NT juga mengajak warga di daerah tempat tinggalnya untuk meninggalkan salat 5 waktu.
Selain itu, NT juga mengklaim kepada warga dan pengikutnya bahwa dirinya mempunyai duit sekoper yang totalnya Rp 2 miliar.
Kesemua ajaran NT itu dikumpulkan berdasarkan keterangan para pengikutnya kepada Majelis Ulama Indonesia setempat.
"Dia bilang ke pengikutnya, ada uang dua koper. Satu koper itu berisi Rp 1 miliar. Jadi kalau ada 2 koper, ada Rp 2 miliar," kata Ketua MUI Bayah, KH Kaelani.
Kaelani menjelaskan, NT sebenarnya dulu adalah warga Bekasi. Karena klaim-klaimnya yang aneh, ia tak disukai warga.
"Setelahnya dia pindah ke Pelabuhan Ratu, Sukabumi, begitu juga, ditolak warga."
Menurut kaelani, NT menggunakan uang Rp 2 miliar untuk membeli vila serta lahan. Tanah itulah yang dikelola warga setempat setelah dibaiatnya.
"Berdasarkan keterangan yang kami dapat sementara ini, dia tak mengajarkan ilmunya secara terbuka. Dia perlahan-lahan, dan menyasar warga yang butuh bantuan."
Kontributor : Rizky Islam