Smartfren Unlimited Bikin Pelajar Nyaman Akses Internet, Ringankan Beban Orang Tua Saat Pandemi Covid-19

Baru-baru ini, Smartfren menghadirkan paket Unlimited Nonstop yang bisa digunakan pelanggan untuk mengakses semua aplikasi selama 24 jam.

Riki Chandra
Kamis, 30 Juni 2022 | 09:57 WIB
Smartfren Unlimited Bikin Pelajar Nyaman Akses Internet, Ringankan Beban Orang Tua Saat Pandemi Covid-19
Salah seorang mahasiswi di Kota Padang yang beralih ke Smartfren Unlimited sejak belajar online saat pandemi Covid-19. [Dok.Riki Chandra]

SuaraSumbar.id - Proses belajar dan mengajar tatap muka di sekolah-sekolah dan di kampus-kampus seluruh Indonesia, sempat berhenti total. Kebijakan itu diambil pemerintah Indonesia untuk menekan penyebaran Covid-19 yang mulai mewabah di Tanah Air dua tahun lalu.

Akhir Maret 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengambil langkah serius dengan melarang buka sekolah dan kampus. Semua kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring atau online dari rumah masing-masing. Upaya itu sejalan dengan kebijakan physical distancing (menjaga jarak fisik) yang diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pandemi Covid-19 mengubah rutinitas dan kebiasaan manusia di luar ruangan. Begitu juga dengan pelajar dan mahasiswa. Mereka yang biasanya berinteraksi di luar dan dalam kelas, kini justru saling menyapa di dunia maya. Baik dengan teman sejawat, guru dan para dosen. Alhasil, internet adalah satu-satunya saluran bagi seluruh kegiatan belajar di Indonesia.

Pemakaian internet betul-betul mendominasi aktivitas dan rutinitas masyarakat dan juga para pelajar selama pandemi Covid-19. Bahkan, hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2022 mengungkapkan bahwa pengguna internet di Indonesia naik menjadi 220 juta orang selama 2 tahun atau sejak wabah virus corona. Padahal sebelum pandemi, jumlah pengguna internet di Indonesia hanya 175 juta orang.

Baca Juga:Asyiknya Traveling Wisata Alam Bersama Smartfren, Bebas 'Berselancar' Internet di Pelosok Sumut

Berselancar di internet tidak gratis dan butuh biaya. Bagi sebagian orang yang ekonominya mapan, harga paket data internet mungkin tidak menjadi beban. Bagi mereka harga paket tak jadi soal karena yang terpenting jaringan lancar. Namun, tak sedikit pula orang tua pelajar yang mengeluh dengan pengeluaran biaya paket internet untuk anaknya selama satu bulan.

Seperti yang dialami Afrida. Seorang petani di Nagari Selayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar). Dia sempat mengeluh selama 2 bulan untuk biaya internet anak-anaknya belajar di rumah kala pandemi Covid-19.

"Dulu awal-awal sekolah pakai internet, habis uang 200 ribu lebih sebulan untuk beli paket internet 2 anak saya. Sekarang tidak. Alhamdulillah hanya 100 ribu sebulan untuk paket mereka," katanya, Selasa (28/6/2022).

Sebagai petani perempuan, tidak mudah bagi Afrida mencari uang Rp 200 ribu. Lebih-lebih dia hanyalah seorang janda yang ditinggal mati oleh suaminya 10 tahun lampau. Afrida membanting tulang seorang diri menghidupi 6 orang anak yang empat di antaranya kini sudah berkeluarga.

Baginya, pandemi ini tidak hanya merepotkan mencari uang, tapi juga menambah biaya hidup terutama untuk beli paket internet. "Satu SMK dan seorang lagi masih SMP. Mereka ini awal corona juga belajar dari rumah. Cari tugas pakai internet dan masing-masing punya satu HP," katanya.

Baca Juga:Membeli HP di Erafone Bisa Dapat Promo Kartu Perdana Unlimited Nonstop 60 Giga Smartfren

Afrida tidak tahu pasti mengapa biaya internet yang diminta anaknya kini turun karena tidak memang tak paham dunia internet. Dia bersyukur biaya yang memang wajib dikeluarkan demi kelangsungan pendidikan anak itu kini bisa hemat dikantong. "Saya tidak ngerti soal kartu-kartu internet ini. Katanya dia beli kartu Smartfren, itu saja yang saya tahu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini