SuaraSumbar.id - Sejumlah tenaga kerja Indonesia atau TKI diduga menjadi korban penyiksaan di Kamboja.
Hal tersebut terungkap setelah video diduga TKI disiksa di Kamboja, viral di media-media sosial.
Seperti dilihat SuaraSumbar.id pada akun Instagram @kodil0127, Sabtu (25/6/2022), tampak seorang TKI berbaju hitam berteriak kesakitan.
Satu lengannya diborgol pada ranjang. Seseorang yang tak tampak wajahnya kemudian menyetrum TKI tersebut memakai alat penyetrum.
Baca Juga:Viral Video Pengendara Ditilang di Dealer, Ternyata Motor Sudah Satu Tahunan Dibeli
"Ahh.aah, ahh...haduh," teriak TKI tersebut kesakitan.
Narasi yang menyertai video itu menyebutkan terdapat 30 TKI di Kamboja mendapatkan penyiksaan serupa, yakni disetrum.
Sementara Kementerian Luar Negeri RI menegaskan bakal memeriksa kebenaran kabar tersebut.
Juru Bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah, Jumat (24/6), menegaskan bakal meminta informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kamboja.
Faizasyah menjelaskan, KBRI Kamboja menangani sedikitnya 300 kasus TKI dalam periode setahun terakhir.
Baca Juga:Curiga Ember Beras Selalu Terbuka, Ibu Syok Ternyata Ulah Anaknya untuk Ini
"Kami akan memeriksa, apakah kabar dugaan penganiayaan ini adalah kasus baru ataukah lama," kata dia.
Warganet yang mengomentari video unggahan tersebut meminta pemerintah mengusut kabar penyiksaan terhadap 30 WNI di Kamboja tersebut.
Apalagi, video tersebut beredar di media-media sosial, setelah Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto melawat ke negeri tersebut.
Banyak warganet yang menautkan unggahan tersebut ke akun Instagram Prabowo Subianto agar bisa mendapat perhatian.
Lawatan Prabowo
Sebelumnya diberitakan, Perdana Menteri Kerajaan Kamboja Hun Sen berterimakasih ke Indonesia sudah bantu angkatan bersenjata Kamboja.
Hal itu diucapkan saat Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto diterima dengan hangat oleh PM Hun Sen di The Peace Palace, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (22/6).
Prabowo dan Hun bertemu dalam kunjungan kerja Prabowo ke Kamboja menghadiri ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) ke-16, dimana Kamboja menjadi tuan rumah.
Prabowo pun menyampaikan kepada Hun bahwa pertemuan dan komunikasi antara kedua negara dan interaksi pemerintah dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan bahwa kedua belah pihak memiliki visi yang sama dalam upaya meningkatkan kualitas kerja sama yang sudah berlangsung.
"Indonesia dan Kamboja perlu berdiri bersama sebagai negara ASEAN untuk kepentingan bersama ASEAN," kata Prabowo.
Pertemuan empat mata yang berlangsung bersahabat tersebut, Prabowo dan Hun bertukar pikiran tentang hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Kamboja, juga kerja sama multilateral di ASEAN.
"Saya berharap kerja sama dan persahabatan antara Indonesia dan Kamboja dapat terus dipertahankan dalam semangat persaudaraan dan prinsip saling menghormati," kata mantan Danjen Kopassus ini.
Pada kesempatan tersebut PM Hun Sen mengucapkan terima kasih kepada Indonesia dan juga secara pribadi kepada Menhan Prabowo yang terus menerus memberikan bantuan dan dukungan bagi kemajuan Angkatan Bersenjata Kamboja.
Saat ini, kedua negara memiliki hubungan kerja sama yang sangat erat terutama dalam bidang pertahanan.
Khususnya TNI yang telah secara aktif memberikan dukungan dalam hal pendidikan dan pelatihan kepada Pasukan Para Komando Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja, Pasukan Pengawal PM Kamboja, dan Pasukan Penjaga Perdamaian Kamboja.
Kontributor : Rizky Islam