1.617 Hewan Ternak di Sumbar Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, Paling Banyak di Tanah Datar

Kasus hewan sapi dan kerbau terjangkit Penyakit Mulut dan Kulit (PMK) di Sumatera Barat (Sumbar) terus bertambah.

Riki Chandra
Jum'at, 03 Juni 2022 | 20:15 WIB
1.617 Hewan Ternak di Sumbar Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, Paling Banyak di Tanah Datar
Petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar melakukan pemeriksaan sapi yang terjangkit PMK di Sijunjung. [Dok.Covesia.com]

SuaraSumbar.id - Kasus hewan sapi dan kerbau terjangkit Penyakit Mulut dan Kulit (PMK) di Sumatera Barat (Sumbar) terus bertambah. Saat ini, sebanyak 1.617 ekor dari 14 kabupaten dan kota di Sumbar terpapar wabah tersebut.

Data tersebut berdasarkan hitunggan terakhir pada Jumat (3/6/2022) pukul 00.00 WIB dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar. Dari 1.617 hewan terpapar PMK, 91 ditemukan pada kerbau, 1.526 pada sapi, 2 mati, serta 2 potong paksa.

Sementara itu, untuk daerah yang terpapar juga mengalami penambahan, yaitu Padang Panjang serta daerah terbanyak hewan yang terpapapar PMK berasal dari Tanah Datar dengan total 321 ekor.

Meskipun jumlah hewan terjangkit PMK semakin meningkat setiap hari, hewan yang dinyatakan sembuh juga mengalami peningkatan, kini mencapai 125 ekor yang sebelumnya hanya 51 ekor.

Baca Juga:Rumah Warga Padang Diterjang Longsor, 2 Orang Luka-luka

Berikut rincian data hewan pada kerbau; Agam 31, Padang Pariaman 9, Pariaman 6, Sijunjung 35, Solok 4, Solok Selatan 4, Tanah Datar 2 ekor.

Sedangkan hewan terjangkit wabah PMK pada sapi ditemukan di Agam 238, Lima Puluh Kota 23, Padang 32, Padang Panjang 6, Padang Pariaman 291, Pariaman 94, Pasaman 42, Pasaman Barat 12, Payakumbuh 140, Sawahlunto 4, Sinjunjung 39, Solok 88, Solok Selatan 198, Tanah Datar 319 ekor.

Hewan yang sudah sembuh ditemukan di Agam 15, Padang 3, Pariaman 18, Payakumbuh 12, Sijunjung 47, Solok Selatang 30 ekor. Sementara itu hewan yang potong paksa ditemukan di Solok 2 ekor, dan hewan mati di Agam 1, Solok 1. (Sumber: Covesia.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak