SuaraSumbar.id - Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago mengomentari pernyataan kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar yang memprediksi rezim Joko Widodo (Jokowi) dan penerusnya berpotensi menjadi musuh bersama pada Pemilu 2024.
Menurut Irma, Aziz tak seharusnya meramal nasib rezim Jokowi lantaran dia minim keahlian dan data.
"Aziz Januar sudah ganti profesi ya sebagai dukun ramal? Kembalikan saja pada garis tangan Jokowi dan kehendak Allah saja. Enggak usah ngeramal karena itu bukan keahliannya dan tidak punya data," ungkapnya dikutip dari Suara.com, Selasa (26/4/2022).
Irma mengatakan, apa yang disampaikan Aziz sudah biasa dilakukan oleh oknum-oknum yang dinilainya tak suka dengan pemerintahan Jokowi.
"Ah biasa itu oknum-oknum yang tidak suka pada pemerintah bicara seperti itu, bahkan Rocky Gerung menyatakan Jokowi lengser sebelum 2024," tuturnya.
![Ketua DPP Nasional Demokrat Irma Suryani Chaniago. (Suara.com/Ria Rizki).](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/12/18/12516-ketua-dpp-nasional-demokrat-irma-suryani-chaniago-suaracomria-rizki.jpg)
Irma kemudian mengklaim, tingkat kepuasaan terhadap pemerintahan Jokowi kekinian bagus. Menurutnya, parpol-parpol koalisi juga ikut bertanggungjawab atas pemerintahan Jokowi-Ma'ruf hari ini.
"Perlu di ingat rakyat yang bersama Jokowi jika dilihat dari hasil kepuasan terhadap kinerja presiden kan bagus. Parpol koalisi yang mayoritas tentu akan ikut bertanggung jawab atas pemerintahan Jokowi-Ma'ruf karena mereka bagian yang ambil keputusan politik," tandasnya.
Sebelumnya, Aziz Yanuar memprediksi rezim Jokowi maupun penerusnya berpotensi menjadi musuh bersama pada Pemilu 2024.
“Kita dihadapkan permasalahan penegakan hukum dan ekonomi, akan ada arah common enemy (musuh bersama),” ujar Aziz dalam video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun, Rabu (20/4/2022).
Aziz menganalisis pihak rezim tak akan tinggal diam dengan potensi menguatnya gerakan opisisi jelang 2024. Menurut dia, ada kemungkinan pemerintah akan membuat manuver untuk memperbaiki citra mereka di bidang penegakan hukum maupun ekonomi.
Bahkan, dia menilai tak menutup kemungkinan manuver itu juga berdampak pada Habib Rizieq. Sebagai informasi, Habib Rizieq divonis emmpat tahun penjara atas penyebaran berita bohong terkait hasil tes swab RS Ummi pada 24 Juni 2021.
“Pihak rezim pastinya tidak tinggal diam, sudah jadi perhitungan mereka. Saya yakin akan ada manuver terkait penegakan hukum yang berkeadilan, bahkan kejutan manuver bisa jadi pada Bang Rizieq sendiri (dapat keringanan hukum),” tuturnya.