Empathy Project, Kolaborasi Pemko Solok dengan Sociopreneur Indonesia Cetak Generasi Unggul dan Berjiwa Entrepreneur

Mempersiapkan generasi berkualitas harus dimulai dari bangku pendidikan. Sebab, kreativitas anak-anak muda akan lahir jika kemampuan intelektualnya terasah sejak dini.

Riki Chandra
Selasa, 22 Maret 2022 | 20:45 WIB
Empathy Project, Kolaborasi Pemko Solok dengan Sociopreneur Indonesia Cetak Generasi Unggul dan Berjiwa Entrepreneur
Program Empathy Project untuk mengasah kreativitas anak-anak Kota Solok. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Mempersiapkan generasi berkualitas harus dimulai dari bangku pendidikan. Sebab, kreativitas anak-anak muda akan lahir jika kemampuan intelektualnya terasah sejak dini. Mereka yang terlatih berpikir kritis tak akan gentar menghadapi perkembangan dan tantangan zaman karena memiliki bekal untuk menyonsong masa depan.

Pemko Solok, Sumatera Barat, memberikan perhatian serius terhadap generasi muda. Salah satunya dengan cara menggandeng Sociopreneur Indonesia yang dibungkus dalam program empathy project, sebuah pelatihan pembekalan untuk mewujudkan pembangunan ekosistem pendidikan entrepreneurship di semua jenjang pendidikan.

Paling tidak, ada 500 siswa kelas 4-6 SD yang akan mengikuti pelatihan tersebut selama tiga hari sejak Selasa (22/3/2022). Mereka nantinya didorong oleh fasilitator Sociopreneur untuk melahirkan 200 produk kreatif dan 250 ragam impian.

"Program ini mendorong lahirnya SDM generasi berkualitas. Mereka kelak akan melahirkan inovasi sosial dengan mengoptimalkan potensi lokal," kata Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar, saat bertemu tim Siciopreneur Indonesia.

Baca Juga:Ramadhani Kirana Putra Ajak Masyarakat Memakmurkan Musala

Ada 5 bentuk program yang dihadirkan dalam empathy project. Pertama, Anak Hebat Anak Indonesia (AHAI). Dalam program ini, anak-anak akan dilatih menerapkan kreativitas. Kemudian, mendorong mereka memiliki rasa keingintahuan lebih, bekerja dalam tim dan belajar berinteraksi dengan baik.

Kedua, Micro Library. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses literasi melalui buku dan permainan edukatif. Rencananya, Pemko Solok akan mendistribusikan sebanyak 500 buku dan paket edukasi.

Ketiga, Three-S (Social Entrepreneurship Sharing Session) yang bertujuan untuk mendorong anak muda untuk berpikir kreatif dan inovatif. Keempat, program BYTe (bootcamp for Young Technopreneur) yang ditujukan untuk anak muda berusia 18-25 tahun. Nantinya, akan ada 40 anak muda penerima beasiswa, 4 UMKM dan 8 produk inovasi yang siap meningkatkan bisnis.

"Kami juga siapkan program Ngaji Literasi. Nanti akan diikuti 200 santri pesantren. Sasarannya menumbuhkan budaya membaca dan menulis serta melatih kemampuan soft skill anak-anak," terang Zul ELfian.

Zul Elfian mengatakan, banyak peluang usaha yang bisa dimanfaatkan dalam mendorong kemandirian ekonomi dan hal itu harus didorong dan ditanamkan sejak masa anak-anak.

Baca Juga:Pertama di Sumbar, Chands Donuts & Coffee Produk Anak Muda Hadir di Solok

"Semua harus kita pupuk sejak dini. Sebab, apa yang di tanam hari ini, hasilnya akan kita petik di masa depan. Maka, mari dorong anak-anak muda berkreasi sejak dini," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini