Fenomena Aneh Pasca Gempa Pasaman Barat, Air Sungai Batang Nango Kajai Kering dan Berlumpur

Sejumlah fenomena aneh terjadi pasca gempa bumi melanda Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar).

Riki Chandra
Sabtu, 26 Februari 2022 | 17:51 WIB
Fenomena Aneh Pasca Gempa Pasaman Barat, Air Sungai Batang Nango Kajai Kering dan Berlumpur
Air Sungai Batang Nango Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, kering dan berlumpur. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Sejumlah fenomena aneh terjadi pasca gempa bumi melanda Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar). Mulai dari penampakan tanah bergerak hingga semburan air bercampur lumpur di Kabupaten Pasaman.

Kali ini, muncul lagi fenomena aneh. Dimana, air Sungai Batang Nango Nagari Kajai di Kecamatan Talamau mendadak kering dan berlumpur. Kekeringan yang tak biasa itu pun menjadi tontonan masyarakat pada Sabtu (26/2/2022).

"Air sungai Batang Nango biasanya deras dan tidak pernah kering. Hari ini air sungai kering dan adapun air sangat keruh," kata salah seorang warga Kajai, Robi.

Menurutnya, saat gempa terjadi, memang ada semacam getaran tanah dan bentuk longsor di Gunung Talamau.

Baca Juga:BMKG Lakukan Survei Geofisika ke Lokasi Gempa Pasaman Barat

"Dari kejauhan terlihat bentuk terjadi longsor di Gunung Talamau. Biasanya tidak ada," katanya.

Selain air sungai kering, juga berlumpur dan penuh material potongan kayu. Diduga banyaknya potongan kayu itu membuat aliran air sungai tersendat.

Warga lainnya, Riko mengaku takut dengan fenomena air sungai yang kering dan berlumpur.

"Mudah-mudahan tidak ada longsor atau air bah setelah gempa ini. Namun warga tetap merasa heran dan takut dengan fenomena itu," katanya.

Menurutnya, setelah sempat kering total sejak Sabtu (26/2) pagi, maka pada sorenya air mulai mengalir di sungai itu namun berlumpur dan keruh.

Baca Juga:Pakar: Sangat Jarang Gempa Membunuh Langsung, yang Membunuh Itu Adalah Bangunan

Data sementara dampak gempa di Pasaman Barat meninggal dunia empat orang, luka berat 19 orang, luka sedang tujuh orang dan luka ringan 36 orang.

Bangunan yang rusak sekitar 5.000 unit, pengungsi 10.000 orang, 35 titik pengungsi dan dipusatkan di halaman kantor bupati setempat. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak