SuaraSumbar.id - Sejarah tari piring dari Minangkabau, Sumatera Barat. Tak banyak yang tahu asal usul Tari Piring ini.
Dalam pementasannya tari piring menunjukkan tarian dengan menggunakan piring sebagai propertinya.
Tari piring adalah salah satu seni tari tradisional yang berasal dari daerah Minangkabau.
Menyadur pada laman resmi Kemendikbud, sejarah tari piring adalah sebuah tarian yang sudah diajarkan sejak turun-temurun sejak abad ke-12.
Baca Juga:Asal Usul Tari Kecak Bali, Berasal dari Ritual Sanghyang Dan Kisah Ramayana
Mulanya tari piring digunakan sebagai salah satu medium yang digunakan oleh masyarakat setempat dalam upaya memuja dewa-dewa.
Tari piring dilakukan sebagai bentuk puji syukur kepada Dewa Padi atas pemberian hasil panen di Solok, Sumatra Barat.
Gerakan Tari Piring
Menyadur pada buku ‘Seni dan Budaya’ yang ditulis oleh Harry Sulastianto, ada beberapa gerakan dasar yang terkandung dalam gerakan tari piring.
Berikut adalah beberapa gerakan tari piring yang perlu anda ketahui:
Baca Juga:Jelang Laga Perdana IBL 2022, Rookie DNA Bima Perkasa Jogja Antusias Hadapi Dewa United
Gerakan memagar
Gerakan mencabut benih
Gerakan melepas kesal
Gerakan mengantar juadah
Gerakan menyabit padi
Gerakan mengambil padi
Gerakan menggampo padi
Gerakan mengangin-anginkan padi
Gerakan mengirik padi
Gerakan menumbuk padi
Gerakan gotong royong
Gerakan menampi padi
Gerakan menginjak pecahan kaca
Pada pementasannya tari piring dipentaskan oleh dua penari dengan ciri membawa piring dikedua tangannya, Tari piring ditarikan dengan gerakan-gerakan yang dinamis, lincah, energik dan bahkan terkesan akrobatik karena sering menampilkan gerakan-gerakan yang sulit.
Properti Tari Piring
Berikut adalah beberapa properti tari piring dalam pementasannya:
1. Piring
Properti tari piring yang pertama adalah piring, sesuai dengan namanya tarian ini menggunakan piring sebagai instrumen tari yang memberikan keindahan dalam pementasannya.
2. Alat Musik
Sama halnya dengan jenis tari pada umumnya, tari piring juga menggunakan beberapa alat musik pengiring, seperti enam buah talempong, satu buah gong kecil, satu buah tambua, satu buah botol dan sejenis kerincing. Secara garis besar tari piring menceritakan tentang gambaran kegiatan masyarakat yang dilakukan dalam setiap harinya.
3. Damar
Perlu anda ketahui bahwa selain piring pada saat pementasan tari piring terdapat properti lain bernama Damar, properti satu ini digunakan dengan cara diberi lubang sehingga ujung jari tengah tangan kanan dan kiri bisa dimasukkan ke dalam lubang tersebut.
Kemudian, saat sedang menari damar diketuk-ketukkan ke piring.
4. Kostum
Properti tari piring yang terakhir adalah kostum, pada saat pementasannya tari piring menggunakan kostum warna warni yang disebut dengan kurung.
Baju kurung terbuat dari bahan satin bermotif bunga dan beludru. Selain itu adapun kain kodek yang digunakan untuk mempermanis penari tari piring.
Itu tadi sejarah tari piring.
(Dhea Alif Fatikha)