Sejarah Tari Piring dari Minangkabau, Awalnya untuk Memuja Dewa-dewa Kini Bentuk Syukur saat Panen Raya

Mulanya tari piring digunakan sebagai salah satu medium yang digunakan oleh masyarakat setempat dalam upaya memuja dewa-dewa.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 17 Januari 2022 | 11:05 WIB
Sejarah Tari Piring dari Minangkabau, Awalnya untuk Memuja Dewa-dewa Kini Bentuk Syukur saat Panen Raya
Tari piring. [Dok.Istimewa]

Gerakan menggampo padi

Gerakan mengangin-anginkan padi

Gerakan mengirik padi

Gerakan menumbuk padi

Baca Juga:Asal Usul Tari Kecak Bali, Berasal dari Ritual Sanghyang Dan Kisah Ramayana

Gerakan gotong royong

Gerakan menampi padi

Gerakan menginjak pecahan kaca

Pada pementasannya tari piring dipentaskan oleh dua penari dengan ciri membawa piring dikedua tangannya, Tari piring ditarikan dengan gerakan-gerakan yang dinamis, lincah, energik dan bahkan terkesan akrobatik karena sering menampilkan gerakan-gerakan yang sulit.

Properti Tari Piring

Baca Juga:Jelang Laga Perdana IBL 2022, Rookie DNA Bima Perkasa Jogja Antusias Hadapi Dewa United

Berikut adalah beberapa properti tari piring dalam pementasannya:

1. Piring

Properti tari piring yang pertama adalah piring, sesuai dengan namanya tarian ini menggunakan piring sebagai instrumen tari yang memberikan keindahan dalam pementasannya.

2. Alat Musik

Sama halnya dengan jenis tari pada umumnya, tari piring juga menggunakan beberapa alat musik pengiring, seperti enam buah talempong, satu buah gong kecil, satu buah tambua, satu buah botol dan sejenis kerincing. Secara garis besar tari piring menceritakan tentang gambaran kegiatan masyarakat yang dilakukan dalam setiap harinya.

3. Damar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak