BKSDA Sumbar Terus Buru Harimau Sumatera yang Kerap Berkeliaran di Pemukiman Warga Agam

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) melalui Resor Agam terus berupaya untuk memburu harimau sumatera yang berkeliaran di pemukiman warga.

Riki Chandra
Sabtu, 08 Januari 2022 | 17:19 WIB
BKSDA Sumbar Terus Buru Harimau Sumatera yang Kerap Berkeliaran di Pemukiman Warga Agam
Harimau sumatera bernama Corina dipasang GPS Collar. [Dok Riauonline/BBKSDA Riau]

SuaraSumbar.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) melalui Resor Agam terus berupaya untuk memburu harimau sumatera yang berkeliaran di pemukiman warga Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, sejak 1 Desember 2021 lalu.

Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra mengatakan, tim Resor KSDA Agam masih melakukan penanganan konflik manusia dengan satwa dilindungi bernama latin Panthera Tigris Sumatrae itu.

"Kami telah memasang kandang jebak di lahan kelapa sawit semenjak Kamis (23/12/2021)," katanya, Sabtu (7/1/2022).

Menurut Ade, tim Resor KSDA Agam bersama warga sekitar juga mencari jejak keberadaan satwa di sekitar kebun warga.

Baca Juga:KSDA Agam Selamatkan 18 Ekor Satwa Liar Dilindungi

Pencarian jejak berupa kaki satwa dilindungi Undang-undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekositemnya itu dilakukan setiap hari dengan menelusuri kebun tersebut.

Namun Resor KSDA Agam tidak menemukan jejak baru di lokasi itu.

"Kita hanya menemukan jejak kaki harimau kondisi tiga hari lalu dan tidak menemukan yang baru. Kemungkinan sudah berada di lokasi lain," katanya.

Ia mengaku Resor KSDA Agam telah melakukan penanganan konflik manusia dengan harimau semenjak 1 Desember 2021, setelah sapi warga dimangsa harimau.

Akibatnya, satu ekor anak sapi milik warga atas nama Rano (38) mati setelah dimangsa dan induknya mengalami luka-luka.

Baca Juga:Konflik Manusia dengan Satwa Liar di Agam Meningkat Hampir 100 Persen

Satwa itu sudah berulang kali masuk pemukiman dan mengejar ternak warga lainnya.

Dengan kondisi itu, pihaknya melakukan pengusiran beberapa hari, namun harimau kembali muncul dan mengevakuasi dengan cara memasang dua kandang jebak. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak