SuaraSumbar.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) meniadakan cuti bersama Natal dan Tahun Baru 2022. Hal ini dilakukan untuk meminimlisir kerumunan yang berpotensi menyebarkan Covid-19.
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19, Jasman Rizal mengatakan, peniadaan cuti bersama juga sesuai keputusan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dan kementerian perhubungan.
"Untuk aparatur sipil negara (ASN), TNI/Polri, BUMN, BUMD, hingga karyawan swasta tidak ada libur. Akan ada sanksi bagi ASN yang nekat libur," katanya, Kamis (2/12/2021).
Jasman mengaku juga akan ada penyekatan dan disesuaikan dengan kondisi ibukota provinsi dan juga di daerah. Hal itu dilakukan untuk menghindari kerumunan. Kemudian wisata masih buka, tergantung situasi daerah.
Baca Juga:Kota Pontianak Larang Warga Gelar Perayaan Tahun Baru 2022
"Kebijakan di tempat wisata akan disesuaikan dengan kebijakan di daerah. Namun, kami tetap menghimbau agar masyarakat tetap patuh prokes dan menghindari kerumunan," tuturnya.
Untuk kondisi covid-19 di Sumbar, kata dia, sudah melandai. Kemudian kegiatan vaksinasi yang terus digencarkan semakin membaik. Rata-rata penambahan kasus terkonfirmasi positif di bawah standar WHO.
"Sekarang kondisi covid-19 melandai, kemudian vaksinasi kita sudah termasuk bagus. Dalam satu bulan kegiatan Sumdarsin bisa naik 22 hingga 25 persen. Ini merupakan lonjakan yang luar biasa, meski di beberapa daerah capaian vaksin masih rendah," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Arry Yuswandi mengaku angka vaksinasi di Kota Padang saat ini berada di angka 69,3 persen. Berharap angka ini terus naik hingga akhir tahun 2021.
"Terus akan kita upayakan juga dosis kedua. Termasuk vaksinasi lansia yang sampai hari ini masih di angka 30 persen. Kendalanya masih sama, yaitu akses lansia yang masih kurang dan faktor lain seperti komorbid," ucapnya.
Baca Juga:30 Ucapan Selamat Tahun Baru 2022, Cocok Dijadikan Status WhatsApp hingga Facebook
Soal nataru 2021, sambung Arry, pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi timbulnya kerumunan. Karena kemunculan varian baru omicron yang sudah ditemukan di Afrika Selatan.
"Kemunculan omicron ini terus masih dikaji, sudah ditemukan di Afrika Selatan. Tentu yang perlu diawasi adalah mobilisasi penduduk. Nataru ini kita harapkan mobilisasi masyarakat bisa diminimalisir," tutupnya.
Kontributor : B Rahmat