Makna Filosofis di Balik Kemegahan Arsitektur Rumah Gadang

Mulai dari rumah tinggal, perkantoran, sekolah, rumah sakit dan rumah makan memiliki bentuk atap yang sama

Bangun Santoso
Selasa, 12 Oktober 2021 | 10:53 WIB
Makna Filosofis di Balik Kemegahan Arsitektur Rumah Gadang
Nagari 1000 Rumah Gadang. [Wikimedia]

Filosofi Arsitektur Rumah Gadang

Rumah Gadang Gajah Maharam. [Kemdikbud.go.id]
Rumah Gadang Gajah Maharam. [Kemdikbud.go.id]

Dan secara umum, Rumah Gadang tak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal. Melainkan juga sebagai tempat untuk melaksanakan sejumlah kegiatan masyarakat, diantaranya upacara adat.

Bentuk Rumah Gadang tidak terlepas dari beragam makna filosofisnya. Laman rumah123.com menulis, rumah ini dibangun menyesuaikan dengan falsafah alam. Atapnya yang miring dan lancip melambangkan air yang mengalir dari hulu menuju hilir. Bentuk ini memudahkan air terjatuh ketika diguyur hujan. Rumah Gadang konon juga dibuat sejajar dengan arah mata angin, untuk menghindari terpaan angin kencang dan sengatan sinar matahari.

Desain Rumah Gadang

Baca Juga:5 Wisata Sumbar untuk Liburan Singkat: Nagari 1000 Rumah Gadang Hingga Pulau Pagang

Rumah Gadang Surambi Papek. [https://budaya-indonesia.org/]
Rumah Gadang Surambi Papek. [https://budaya-indonesia.org/]

Salah satu keunikan lain dari Rumah gadang adalah, rumah tersebut dibangun dengan arsitektur yang tahan gempa. Bisa jadi ini adalah bentuk kearifan lokal para leluhur dan nenek moyang masyarakat Minangkabau. Sebab pembangunan Rumah Gadang menyesuaikan dengan kondisi geografis Sumatera Barat yang rawan gempa, karena berada di lintasan cincin api.

Wikipedia.org menulis, seluruh tiang Rumah Gadang ditanamkan ke tanah, namun tetap bertumpu pada batu besar yang datar. Secara berbanjar, tiang tersusun rapih dari depan ke belakang, dan dari kiri ke kanan. Jumlah tiang biasanya ganjil, antara tiga hingga sebelas. Tiap sambungan kayu tidak dirapatkan menggunakan paku, melainkan disambung dengan pasak yang juga terbuat dari kayu. Ini membuat rangka utama Rumah Gadang menjadi fleksibel. Sehingga ketika gempa datang, rumah hanya bergoyang dinamis namun tidak roboh.

Masih dari laman Wikipedia.org, jumlah kamar di dalam Rumah Gadang dibuat berdasarkan jumlah anak perempuan yang tinggal di rumah tersebut. Ini bisa jadi terkait dengan sistem kekeluargaan yang mengikuti garis ibu (matrilineal) yang dianut masyarakat Minang.

Setiap perempuan yang telah memiliki suami, masing-masing mendapatkan satu kamar. Perempuan tua dan muda biasanya mendiami kamar yang berdekatan dengan dapur. Sementara perempuan belia menempati kamar di ujung satunya lagi.

Ornamen Rumah Gadang

Baca Juga:5 Potret Rumah Dorce Gamalama, Layaknya Rumah Gadang Mewah dan Kental Nilai Budaya

Tak hanya bentuknya yang megah, ornament di tiap sudut Rumah Gadang juga memukau dan mengundang decak kagum. Wikipedia.org menulis, bagian depan Rumah Gadang terbuat dari papan dengan beragam corak dan motif. Sedangkan bagian belakang rumah biasanya terbuat dari bambu. Papan dinding terpasang secara vertikal, didominasi warna gelap dan penuh dengan ukiran yang menawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini