Muhammad Kece Dianiaya Jenderal Napoleon, Kepala Rutan Bareskrim Polri Diperiksa Propam

Penyelidikan kasus dugaan penganiayaan Muhammad Kece yang dilakukan Irjen Pol Napoleon Bonaparte terus bergulir.

Riki Chandra
Selasa, 21 September 2021 | 22:15 WIB
Muhammad Kece Dianiaya Jenderal Napoleon, Kepala Rutan Bareskrim Polri Diperiksa Propam
Foto kondisi Muhammad Kece yang babak belur diduga akibat dianiaya Irjen Napoleon Bonaparte di dalam Rutan Bareskrim Polri. (ist)

SuaraSumbar.id - Penyelidikan kasus dugaan penganiayaan Muhammad Kece yang dilakukan Irjen Pol Napoleon Bonaparte terus bergulir. Terbaru, Divisi Propam Polri dilaporkan memeriksa Kepala Rutan (Karutan) Bareskrim.

Kepala Rutan Bareskrim Polri diperiksa bersama tujuh anggota Polri lainnya. Hal ini dilakukan untuk mendalami ada atau tidaknya unsur kelalaian yang menyebabkan terjadinya penganiayaan.

Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo menjelaskan pemeriksaan tersebut meliputi penyelidikan awal, penyidikan, dan penyusunan resume untuk gelar perkara.

"Pemeriksaan dilakukan kepada tujuh anggota Polri yang terdiri dari penjaga tahanan dan Kepala Rutan Bareskrim," kata Sambo, dikutip dari Suara.com, Selasa (21/9/2021).

Baca Juga:Propam Periksa Kepala Rutan Bareskrim Polri Soal Kasus Penganiayaan oleh Irjen Napoleon

Selain tujuh anggota tersebut, penyidik Propam Polri juga turut memeriksa satu orang tahanan berinisial H. Dia merupakan 'ketua RT' kamar tahanan yang diperintahkan oleh Napoleon untuk menukar gembok kamar Muhammad Kece.

"Divisi Propam Polri belum melakukan pemeriksaan terhadap Irjen NB (Napoleon) karena masih harus menunggu ijin dari Mahkamah Agung," katanya.

Dibantu Eks Panglima FPI

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi sebelumnya menyebut, satu dari tiga tahanan yang membantu Napoleon menyelinap masuk ke kamar Muhammad Kece yakni eks anggota organisasi terlarang Front Pembela Islam (FPI). Dia adalah eks Panglima Laskar FPI, Maman Suryadi.

"Iya inisial M," kata Andi kepada wartawan, Selasa (21/9/2021).

Baca Juga:Penganiayaan Muhammad Kece Masalah Pribadi, Pengamat: Masyarakat Jangan Terprovokasi

Sementara dua tahanan lain merupakan tahanan dalam kasus pertanahan. Andi memastikan keduanya tak ada kaitannya dengan FPI.

"Dua lagi itu untuk tahanan dalam kasus pidana umum terkait masalah pertanahan," katanya.

Polri telah membeberkan detik-detik ketika Napoleon masuk kamar sel hingga menganiaya Muhammad Kece. Penyelinapan hingga penganiayaan ini dilakukan oleh Napoleon bersama tiga tahanan lain selama hampir satu jam.

Andi menuturkan bahwa Napoleon terlebih dahulu memerintahkan 'Ketua RT' alias ketua kamar tahanan berinisial H untuk menukar gembok sel tahanan. Dari situlah akhirnya Napoleon bersama tiga tahanan lain berhasil masuk ke kamar Muhammad Kece.

"Gembok standar untuk kamar sel korban diganti dengan 'gembok milik Ketua RT' atas permintaan NB, makanya mereka bisa mengakses," kata Andi kepada wartawan, Senin (20/9/2021) malam.

Seusai berhasil masuk kamar tahanan Muhammad Kece, Napoleon selanjutnya meminta satu tahanan yang ikut bersamanya untuk mengambil plastik putih di kamarnya. Plastik putih itu berisi kotoran manusia alias tinja yang telah disiapkan oleh Napoleon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini