Hubungan dengan Nigeria Memanas, Warganet: Apakah Indomie Diplomacy Bisa Jadi Penyelamat?

Hubungan Nigeria dengan Indonesia beberapa hari belakangan memanas lantaran dugaan kasus penganiayaan yang dialami diplomat negara di benua Afrika oleh petugas imigrasi.

Chandra Iswinarno
Kamis, 12 Agustus 2021 | 18:24 WIB
Hubungan dengan Nigeria Memanas, Warganet: Apakah Indomie Diplomacy Bisa Jadi Penyelamat?
Penganiayaan Dubes Nigeria

SuaraSumbar.id - Memanasnya hubungan diplomatik antara Nigeria dengan Indonesia yang dipicu dugaan penganiayaan yang dilakukan terhadap diplomat negeri berjulukan Giant of Africa oleh oknum petugas Imigrasi Jakarta Selatan (Jaksel) menuai polemik.

Ancaman yang disampaikan Pemerintah Nigeria pun tidak main-main, mereka mengancam akan meninjau ulang hubungan bilateral kedua negara.

Pernyataan tersebut disampaikan melalui salah satu poin yang dinyatakan dalam press release yang disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nigeria Ester Sunsuwa pada Rabu (11/8/2021). Selain itu, juga Nigeria menuntut agar petugas Imigrasi yang bersangkutan dikenakan sanksi.

Press Release Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nigeria.
Press Release Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nigeria.

"Pemerintah Nigeria menuntut sanksi yang tepat terhadap pejabat terkait dan telah memanggil kembali Duta Besarnya di Indonesia untuk konsultasi, termasuk peninjauan hubungan bilateral," kata Ester seperti dikutip Suara.com, Rabu (11/8/2021).

Baca Juga:Komisi III DPR Kritik Sikap Diplomat Nigeria: Tidak Kooperatif dan Malah Melawan

Tak hanya sampai di situ, menyadur dari Ripples Nigeria pada Rabu (11/8/2021), Duta Besar Nigeria untuk Indonesia Usman Ogah pun dipulangkan pemerintah Nigeria setelah video penganiayaan tersebut beredar di media sosial.

Media itu menyebutkan, pemulangan duta besar Usman Ogah itu dilakukan sebagai bentuk protes atas penganiayaan rasis Indonesia.

Polemik tersebut pun ternyata memancing warganet untuk mengomentari insiden yang melibatkan dua negara tersebut. Pun kemudian dikaitkan dengan salah satu mie andalan Indonesia yang sudah mendunia, yakni Indomie.

Untuk diketahui, saat ini Indomie juga memiliki pabrik di Nigeria dan merupakan yang terbesar ke dua setelah Indonesia. Tak hanya itu, masyarakatnya pun juga dikenal menyukai produk Indomie.

Tak heran jika banyak warganet yang berkelakar jika hubungan kedua negara yang sedang memanas saat ini bisa diselesaikan melalui Indomie Diplomacy, seperti yang dicuitkan salah satu warganet.

Baca Juga:Soal Diplomat Nigeria, Imigrasi Sebut Ibrahim Gigit Petugas hingga Pecahkan Kaca Mobil

"Seru nigeria menarik diplomat apakah Indomie Diplomacy bisa menjadi penyelamat relasi kedua negara???" cuit akun @arbo********gy·

Tak hanya itu, warganet lainnya pun mencuitkan, jika Nigeria meninjau kembali hubungan bilateral akan merugikan negara tersebut, lantaran harga Indomie di negara Elang Afrika tersebut bisa naik berkali lipat.

"Nigeria bakalan rugi, harga Indomie bakalan naik ber-kali2 lipat," tulis akun Twitter @go****_****_.

Senada dengan itu, warganet lainnya juga menuliskan persoalan yang dihadapi Nigeria soal Indomie super size.

"Tarik Dubes berarti dubesnya diganti atau putus hubungan total? Eh gk mungkin putus ya nanti warga Nigeria impor indomie super size gimana." tulis akun @a****.

Warganet lainnya pun menuliskan hal serupa jika Nigeria memutuskan hubungan bilateral dengan Indonesia, yakni mengusulkan menghentikan produksi Indomie di negeri yang ada di bagian barat Benua Afrika tersebut.

"Oke kita tarik investasi hentikan produksi Indomie di Nigeria," tulis akun @SD*****.

Kesukaan Warga Nigeria dengan Indomie pun bisa mengangkat warga mereka yang terpuruk. Seperti dialami seorang pria bernama Danladi yang bisa menjadi orang kaya karena berjualan Indomie di Nigeria.

Lelaki Nigeria ini bisa beli rumah dan kuliah karena jualan Indomie (TikTok @clarissachristiyan)
Lelaki Nigeria ini bisa beli rumah dan kuliah karena jualan Indomie (TikTok @clarissachristiyan)

Kisah pria tersebut sempat dibagikan oleh akun TikTok @clarissachristiyan beberapa waktu lalu. Pemuda asli Nigeria yang berusia 25 tahun. Danladi sudah tekun berjualan Indomie sejak 7 tahun lalu.

Awalnya Danladi membantu orang untuk berjualan makanan. Ia kemudian memiliki keinginan untuk membuka usahanya sendiri. Danladi kemudian memutar otak tentang bisnis apa yang akan ia bangun.

Di Nigeria, Indomie menjadi salah satu merek mi instan yang digilai warganya. Mi instan ini kerap dijadikan makanan favorit bagi banyak warga negara tersebut.

Berdasarkan hal itulah Danladi memutuskan untuk coba membuka warung Indomie sendiri. Ia meracik sendiri bumbu untuk mengolah Indomie agar rasanya semakin nikmat dan digemari banyak orang.

Hasil dari berjualan Indomie ini pun berbuah manis. Danladi bisa membeli rumah untuk dirinya dan orang tuanya, bahkan menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak