Waspada, Anak-anak Terpapar Covid-19 Bisa Alami Komplikasi

Komplikasi itu bisa menimbulkan berbagai gejala yang dialami anak.

Riki Chandra
Selasa, 06 Juli 2021 | 14:10 WIB
Waspada, Anak-anak Terpapar Covid-19 Bisa Alami Komplikasi
Ilustrasi anak sakit. (Shutterstock)

SuaraSumbar.id - Infeksi Covid-19 bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya pada siapa pun, termasuk anak-anak. Dokter spesialis anak dr Ni Putu Siadi Purniti Sp.A(K)., mengatakan bahwa kondisi berat tidaknya anak saat terinfeksi Covid-19 sangat dipengaruhi imunitasnya.

"Kalau kondisi berat biasanya terjadi pada anak yang memiliki penyakit dasar, terutama yang imunitas rendah. Yang dikenal multi organ sistem covid, itu bisa terjadi pada anak," kata dokter Siadi dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (5/7/2021).

Komplikasi itu bisa menimbulkan berbagai gejala yang dialami anak. Seperti ruam di kulit, gangguan pada organ non saluran napas, misalnya, jantung dan otak. Juga bisa berimpas pada saluran saraf lain ataupun saluran cerna.

Akan tetapi, paling sering komplikasi memang terjadi pada saluran napas. Dokter Saidi mengingatkan bahwa kondisi komplikasi itu sangat membahayakan dan pasien bisa berkembang menjadi kondisi kritis.

Baca Juga:Anak yang Terinfeksi Covid-19 Juga Bisa Alami Komplikasi

"Paling sering kalau ke saluran napas. Ia akan merangsang imflasi yang kita sebut sebagai badai sitokin. Jadi di paru-paru penuh dengan sitokin yaitu sel radang di paru kemudian tentu bernapas tidak baik. Bahkan apabila besar kemungkinan ada mendapatkan infeksi sekunder. Jadi bukan hanya virus menginfeksi saluran napas tapi ada bakteri juga. Ini yang sering kita lihat pada pasien Covid," paparnya.

Gejala Covid-19 pada anak secara umum sama dengan orang dewasa. Seperti adanya demam, batuk, pilek, hingga pneumonia. Dokter Siadi juga menyampaikan, bahkan anak-anak juga ada yang tidak mengalami gejala sama sekali meski telah terkonfirmasi positif Covid-19.

Hanya saja klasifikasi gejala ringan, sedang, berat bahkan kritis pada anak berbeda dengan orang dewasa. Sebab pada anak harus disesuaikan dengan usianya.

"Bagaimana kita mengklasifikasikan, yang mana kita sebut dengan gejala ringan, gejala berat, atau kita sebut dengan pneumonia yang disebabkan oleh Covid, itu yang sedikit berbeda. Misalnya dia umur berapa bagaimana kita menentukan adanya napas yang cepat. Golongannya berbeda 0 sampai 2 bulan, 1 tahun sampai 5 tahun, itu berbeda. Jadi dokter mesti tahu yang mana klasifikasikan ringan, sedang, bahkan kritis," jelasnya. (Suara.com)

Baca Juga:KPAI: Banyak Anak-anak yang Orang Tuanya Bekerja di Rumah Sakit, Terpapar Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini