Warga Limpaluh Kota Tewas dengan Luka Cakar Diduga Diterkam Harimau Sumatera

Pada malam harinya, korban pun ditemukan meninggal di pinggiran Sungai Batang Simonok yang berada di ladang gambir.

Riki Chandra
Minggu, 04 Juli 2021 | 14:58 WIB
Warga Limpaluh Kota Tewas dengan Luka Cakar Diduga Diterkam Harimau Sumatera
Ilustrasi harimau sumatera. (Shutterstock)

SuaraSumbar.id - Seorang warga Limapuluh Kota yang ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka cakar diduga korban serangan Harimau Sumatera.

Seperti diketahui, pria bernama Mak Adis (53) meninggal dunia di ladang gambir pada Kamis (1/7/2021). Di tubuh warga Nagari Muaro Paiti, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota itu ditemukan luka cakar dibagian wajah dan telinga.

“Diduga diserang harimau. Ini berdasarkan visum luar yang dilakukan. Ada luka cakar di bagian wajah dan tubuh korban,” kata Kapolsek Kapur IX Iptu Despa Ningrat, disitat dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Minggu (4/7/2021).

Menurut Despa, awalnya korban pergi menangkap ikan di sungai yang berada di daerah tersebut pada Rabu (30/6/2021) pagi.

Baca Juga:Geger! Warga Limapuluh Kota Tewas Bersimbah Darah, Diduga Diterkam Binatang Buas

Namun, hingga sore korban belum juga pulang ke rumah isterinya di Nagari Koto Bangun, Kecamatan Kapur IX. Atas hal tersebut, pihak keluarga pun melapor ke Polsek setempat.

Polisi pun bersama masyarakat setempat dan instansi terkait lalu melakukan proses pencarian. “Sesuai informasi dari warga, korban biasa mencari ikan di sana,” jelasnya.

Pada malam harinya, korban pun ditemukan meninggal di pinggiran Sungai Batang Simonok yang berada di ladang gambir.

Setelah ditemukan, korban dievakuasi ke Puskesmas setempat untuk selanjutnya dimakamkan pada keesokan harinya, Kamis (1/7/2021).

Atas kondisi tersebut, Despa mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan.

Baca Juga:Geger Petani di Riau Tewas Mengenaskan Diterkam Kawanan Harimau

“Kalau memang pergi ke ladang, usahakan berdua, bertiga, tidak sendiri-sendiri. Karena mata pencarian warga di sana adalah peladang,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak