Nasib Rumah Bekas Perjuangan PDRI di Kota Bukittinggi Memiriskan

Rumah juang PDRI yang konon tidak pernah dihuni lagi sejak tahun 2007 itu terbengkalai begitu saja.

Riki Chandra
Senin, 31 Mei 2021 | 20:59 WIB
Nasib Rumah Bekas Perjuangan PDRI di Kota Bukittinggi Memiriskan
Rumah bekas perjuangan PDRI di Kota Bukittinggi. [Dok.Covesia.com]

SuaraSumbar.id - Sebuah rumah bekas perjuangan PDRI yang berada di Jalan Setia Budi, Parak Kopi, Kelurahan Kayu Kubu, Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi, Sumbar, nyaris luput dari perhatian pemerintah.

Rumah juang PDRI yang konon tidak pernah dihuni lagi sejak tahun 2007 itu terbengkalai begitu saja. Hanya sesekali warga sekitar yang peduli akan kondisi rumah peninggalan sejarah tersebut.

Salah seorang warga sekitar, Hendrik mengatakan, ia sering berinsiatif sendiri membersihkan rumput-rumput yang sudah tinggi menjulang di kawasan rumah juang itu.

“Dulu malah rumah juang ini dijadikan tempat tidak baik oleh orang yang tak bertanggung jawab. Sekarang saya beri triplek kacanya sehingga orang tidak bisa masuk begitu saja,” jelasnya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Senin (31/5/2021).

Baca Juga:Maling Motor, Seorang Pelajar di Padang Diciduk Polisi

Hendrik menyayangkan sikap dari pemerintah propinsi yang mengabaikan salah satu rumah bersejarah itu.

Ia bercerita rumah juang PDRI itu pernah menjadi kantor Gubernur Sumbar dahulunya, terakhir rumah juang itu ditempati oleh direktur RSAM dan sejak adanya gempa pada tahun 2007, rumah itu tidak pernah dihuni lagi bahkan dirawat.

“Padahal banyak potensi yang bisa dikreasikan lewat rumah juang ini,” sebutnya.

Hendrik berharap agar rumah juang PDRI itu tidak luput dari perhatian karena begitu banyak sejarah dari rumah itu serta potensi yang bisa dikembangkan.

“Meski bangunan lamanya, namun keasliaanya masih terjaga dan asli. Setidaknya ini dirawat terus, jangan diabaikan, jangan sampai viral dulu lewat pemberitaan di media-media baru ada tindakan, sesudah itu hilang lagi,” harapnya.

Baca Juga:Tak Terima Dipecat, Wali Nagari Koto Gadang Guguak Bakal Surati Bupati Solok

Hendrik sendiri sebagai warga di daerah itu sangat peduli akan kondisi rumah juang itu. Ia meminta agar rumah itu diperindah dan difungsikan setidaknya bisa dijadikan museum sejarah karena potensinya yang bagus.

Dari pantauan, luas rumah juang yang diperkirakan 1.400 meter persegi itu saat ini telah di cat ulang, sejumlah jendela dan atap yang rusak telah diperbaiki dengan menggunakan dana dari pemerintah propinsi.

Meski belum sempurna namun setidaknya kondisi rumah juang telah terlihat bagus dan terawat dan rumput liar di lokasi pun sudah bersih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak