Tiga Bulan, 6 Kali Manusia Konflik dengan Hariman hingga Buaya di Agam

Satu orang meninggal dunia setelah diserang buaya muara di Sungai Batang Masang, Muaro Putih, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam.

Riki Chandra
Senin, 15 Maret 2021 | 08:10 WIB
Tiga Bulan, 6 Kali Manusia Konflik dengan Hariman hingga Buaya di Agam
Harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang diberi nama Corina berada di kandang habituasi saat proses pelepasliaran, di kawasan hutan alam Semenanjung Kampar, Provinsi Riau, Sabtu (19/12/2020). [ANTARA FOTO/FB Anggoro]

SuaraSumbar.id - Sepanjang tahun ini, terjadi 6 kali konflik manusia dengan binatang buas di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Angka tersebut dicatat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam sepanjang Januari hingga 14 Maret 2021.

"Enam konflik itu antara manusia dengan harimau sumatera, buaya muara, beruang madu dan lainnya," kata Kepala BKSDA Resor Agam, Ade Putra, dikutip dari Antara, Minggu (14/3/2021).

Menurutnya, konflik manusian dengan buaya itu terjadi di Muaro Putih, Kecamatan Tanjung Mutiara. Kemudian, konflik manusia dengan Harimau Sumatera terjadi di Cubadak Lilik, Kecamatan Matur. Sedangkan konflik manusia dengan Beruang Madu terjadi di Kelok 43, Kecamatan Matur.

Selain itu, satu orang meninggal dunia setelah diserang buaya muara di Sungai Batang Masang, Muaro Putih, Kecamatan Tanjung Mutiara pada Kamis (11/2/2021).

Baca Juga:Banjir Lahar Hujan Merapi Penuhi BOD VII dan 4 Berita Terpopuler SuaraJogja

Sementara itu, tahun 2020, jumlah kasus konflik antara manusia dengan satwa liar tercatat sebanyak 10 kasus dan 11 kasus di 2019. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak