-
Banyak lulusan S1 bekerja tidak sesuai jurusan kuliah mereka.
-
Underemployment tinggi disebabkan ketimpangan pendidikan dan kebutuhan industri.
-
Jurusan Criminal Justice dan Seni Pertunjukan paling sulit dapat kerja.
SuaraSumbar.id - Fenomena underemployment atau ketidaksesuaian antara jurusan kuliah dan pekerjaan kini menjadi persoalan serius di dunia kerja global.
Dikutip dari berbagai sumber, data terbaru menunjukkan lebih dari separuh lulusan dari sejumlah jurusan tertentu di Amerika Serikat, terjebak dalam pekerjaan yang tidak sesuai dengan gelar akademik mereka.
Menurut laporan Federal Reserve Bank of New York yang dirilis Selasa (14/10/2025), banyak lulusan perguruan tinggi akhirnya menempati posisi kerja yang sebenarnya tidak memerlukan gelar S1, seperti administrasi umum atau pekerjaan teknis.
Kondisi ini terjadi karena masih adanya kesenjangan antara sistem pendidikan dan kebutuhan industri modern.
Berdasarkan data New York Fed, hanya sekitar 50 persen lulusan baru dari beberapa jurusan yang berhasil memperoleh pekerjaan setingkat gelar kuliah dalam tahun pertama setelah lulus.
Jurusan yang terlalu berfokus pada teori tanpa keterampilan teknis dan digital menjadi salah satu penyebab tingginya angka underemployment.
Berikut daftar jurusan kuliah yang paling sulit dapat kerja sesuai bidangnya di Amerika Serikat.
1. Kriminal (Criminal Justice)
Jurusan ini menempati posisi teratas dengan tingkat underemployment mencapai 67,2 persen. Sebagian besar lulusannya bekerja di bidang keamanan swasta atau administrasi publik yang tidak memerlukan gelar sarjana.
Banyak posisi di sektor penegakan hukum, seperti petugas keamanan atau staf pengadilan, hanya membutuhkan pelatihan teknis.
2. Seni Pertunjukan (Performing Arts)
Tingkat underemployment mencapai 62,3 persen. Kompetisi ketat dan minimnya posisi formal membuat banyak lulusan bekerja di luar panggung, seperti sektor pendidikan atau pariwisata.
3. Teknisi Medis (Medical Technicians)
Meski sektor kesehatan dikenal stabil, jurusan ini memiliki tingkat underemployment 57,9 persen. Banyak posisi teknisi medis hanya memerlukan pendidikan diploma, bukan S1.
4. Ilmu Humaniora (Humanities)
Berita Terkait
-
Donald Trump Ancam Pindahkan Venue Piala Dunia 2026, Ini Penyebabnya
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Mulan Jameela Bangga! Putra Kedua Sandang Gelar Sarjana Digital Business di Jepang
-
Bantai Italia, Amerika Serikat Lolos ke Perempatfinal Piala Dunia U-20 2025
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
10 Jurusan Kuliah S1 yang Lulusannya Paling Sulit Dapat Kerja Sesuai Bidang, Ini Daftarnya
-
Tokoh Adat Gunung Marapi Resmi Larang Perburuan 5 Jenis Burung Langka, Ini Daftarnya
-
Terbaru! Dapatkan Saldo ShopeePay Gratis Rp2,5 Juta Lewat Link Resmi Ini!
-
4 Sayuran Beku yang Ampuh Turunkan Tekanan Darah, Wajib Dicoba Penderita Hipertensi!
-
CEK FAKTA: Link Resmi Pendaftaran PKH Tahap 3 2025 Beredar, Benarkah dari Kemensos?