Riki Chandra
Selasa, 07 Oktober 2025 | 11:49 WIB
Sanae Takaichi terlihat dalam pemilihan presiden Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang di markas LDP di Tokyo, Jepang (4/10/2025). [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  •  Sanae Takaichi jadi perdana menteri Jepang perempuan pertama.

  • LDP pilih Takaichi gantikan Shigeru Ishiba usai mundur.

  • Tantangan koalisi dan kebijakan luar negeri menanti kepemimpinannya.

SuaraSumbar.id - Jepang menghadapi momen bersejarah setelah Sanae Takaichi terpilih sebagai pemimpin baru Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa. Dia menjadi Perdana Menteri Jepang perempuan pertama.

Nama Perdana Menteri Jepang perempuan pertama ini kini menjadi sorotan global setelah LDP memilih Sanae Takaichi sebagai ketua partai pada Sabtu (4/10/2025). Langkah ini mengubah lanskap politik Jepang yang selama ini didominasi laki-laki.

Sanae Takaichi lahir 7 Maret 1961 di Kota Yamatokoriyama, Prefektur Nara. Setelah menamatkan pendidikan di Universitas Kobe, ia meniti karier sebagai penulis, asisten legislatif, dan penyiar sebelum terjun ke dunia politik.

Pada 1993 dia terpilih sebagai anggota Majelis Rendah sebagai calon independen, kemudian bergabung dengan LDP dan telah sembilan kali dipilih kembali.

Dalam pemilihan ketua LDP, publik awalnya memprediksi kemenangan bagi Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi. Namun Takaichi mengejutkan dengan merebut kemenangan di putaran kedua dengan keunggulan 29 suara.

Pemilihan ini dimajukan setelah Shigeru Ishiba mengundurkan diri menyusul kekalahan koalisi di pemilihan Majelis Tinggi pada Juli lalu.

Jalan Menuju Kursi Perdana Menteri

Sebagai ketua baru LDP, Takaichi akan melanjutkan sisa masa jabatan Ishiba hingga 2027 dan berpotensi menjadi perdana menteri ke-104 negara itu.

Walau koalisi LDP telah kehilangan mayoritas di parlemen, partai itu masih kuat di Majelis Rendah. Jadwal pemilihan perdana menteri oleh parlemen kemungkinan berlangsung pada pertengahan Oktober.

Namun tantangan berat menanti. Mitra koalisi Komeito diketahui lebih memilih figur moderat daripada karakter keras Takaichi.

Sejak pembunuhan mantan PM Shinzo Abe di Nara pada 2022, LDP juga diterpa isu penyalahgunaan dana kampanye oleh faksi Abe.

Dalam pidato kemenangan, Takaichi tegas mengatakan “Semua (anggota parlemen LDP) harus bekerja, bekerja seperti kuda. Bekerja, bekerja, bekerja. Itulah yang akan saya lakukan".

Dia juga menyebut bahwa “kebijakan yang harus segera dijalankan” menjadi prioritas. Pernyataan itu menggambarkan tekadnya mengambil langkah cepat dalam pemerintahan.

Di arena internasional, Takaichi menyebut Taiwan sebagai “mitra yang sangat penting dan sahabat berharga bagi Jepang.” Dia juga bersikap tegas terhadap kesepakatan investasi AS-Jepang senilai 550 miliar dolar AS, menegaskan Jepang harus bersikap tegas terhadap hal-hal yang “tidak adil dan merugikan kepentingan Jepang.”

Di dalam negeri, dia dikenal pernah mengunjungi Kuil Yasukuni, situs yang kontroversial karena hubungannya dengan masa perang dan sering memicu ketegangan diplomatik, terutama dengan Korea Selatan dan China.

Load More