Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Jum'at, 16 Mei 2025 | 08:52 WIB
Tampang Ayah Tiri penganiaya anak perempuan hingga tewas di Dharmasraya. [Dok. Istimewa]

Karena mengetahui keberadaan ayah tirinya, korban pun membawa penagih utang ke tempat pelaku berada. Hal ini memicu kemarahan Rizal Efendi.

“Di situ terjadi cekcok mulut. Dari keterangan saksi, pelaku tidak terima diberitahu berada di rumah yang dia ditempatinya. Cekcok mulut, kemudian pelaku marah dan memukul korban sampai mengakibatkan awalnya korban pingsan,” ungkapnya.

Usai kejadian, korban sempat dilarikan ke Puskesmas, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis.

“Pelaku melarikan diri dan sudah dilakukan pengejaran. Mudah-mudahan segera pelaku dapat ditangkap. Kalau bisa, pelaku segera menyerahkan diri,” ujar Purwanto.

Ia menambahkan, selama ini korban tinggal bersama ayah kandungnya di Kabupaten Solok dan baru saja datang ke Dharmasraya. Korban diketahui tengah menempuh pendidikan di jenjang SMA.

“Korban selama ini tinggal bersama ayah kandungnya. Baru-baru ini ke Dharmasraya,” pungkasnya.
Histeris Minta Tolong

Detik-detik penganiayaan yang dilakukan pelaku terhadap anak tirinya sempat direkam warga. Namun, kondisi visual tidak terlihat jelas karena lokasi kejadian yang gelap.

Meski begitu, dalam rekaman terdengar suara diduga milik Angel yang saat itu sedang berhadapan langsung dengan pelaku.

"Kenapa saya pula yang membayar utang," terdengar suara korban dalam rekaman yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Sesaat setelah ucapan itu, terdengar suara keributan yang mengindikasikan penganiayaan. Orang-orang di sekitar, termasuk si penagih utang, terdengar berteriak minta tolong.
Deretan Bahaya Pinjam Uang ke Rentenir

Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya meminjam uang kepada rentenir atau pemberi pinjaman ilegal. Meski proses pencairannya cepat dan mudah, rentenir kerap menjerat korban dengan bunga tinggi yang mencekik.

Selain itu, mereka juga sering menagih dengan cara-cara kasar, bahkan tak segan melakukan tindakan kriminal ketika utang tidak segera dibayar.

Kontributor: Saptra S

Load More