SuaraSumbar.id - Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus kecelakaan bus milik perusahaan otobus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar). Sedikitnya, 12 penumpang dinyatakan meninggal dunia dalam tragedi tersebut.
Dalam penyelidikan kasus kecelakaan Bus ALS ini, polisi akan melibatkan saksi ahli untuk dimintai keterangan agar bisa memastikan penyebab kecelakaan. Meskipun dugaan awal kecelakaan adalah karena rem blong.
Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, AKBP Reza Chairul Akbar Sidiq mengatakan, saksi ahli yang akan dilibatkan dalam penyelidikan adalah teknisi dari pemegang merek sasis kendaraan.
"Kami membutuhkan keterangan saksi ahli dari agen pemegang merek, teknisi dari merek kendaraan yaitu Mercedes Benz. Penyidik memerlukan dan akan memanggilnya," ujar Reza, Jumat (9/5/2025).
"Ini untuk menentukan laik jalan atau tidak kendaraan sebelum akhirnya kecelakaan," sambungnya.
Selain dari teknisi sasis Mercedes Benz, Reza menyebutkan, penyidik Lakalantas Satlantas Polres Padang Panjang juga memerlukan saksi ahli dari dinas perhubungan.
"Termasuk dari dinas perhubungan yang menguji KIR kendaraan," ungkapnya.
Masa Berlaku Uji KIR Hampir Habis
Diketahui untuk bus ALS bernopol B 7512 FGA rute Medan-Bekasi itu, masa berlaku uji KIR hampir habis.
Menurut Reza, seharusnya bus ALS harus memperpanjang kembali.
"Karena waktu seminggu lagi, tapi bus sudah jalan ke Jawa. Mungkin ketika sampai di Jakarta baru mau akan diuji kembali," imbuhnya.
Menurutnya, uji KIR sangat penting bagi kendaraan, apalagi untuk angkutan umum. Karena hal ini untuk keselamatan.
"Sangat-sangat penting sekali, harus dilakukan pengujian yang detail," ucapnya.
Sopir Belum Tersangka
Reza mengungkapkan hingga saat ini sopir bus ALS masih belum bisa untuk diperiksa, karena masih dalam penanganan medis. Dalam kasus kecelakaan ini, belum ada penetapan tersangka.
"Kami fokus ke penyembuhan, baik luka fisik dan psikisnya. Karena kan kalau kecelakaan ini, selain dia (sopir) sebagai calon tersangka dia sebagai korban juga," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Polisi Komentar Tak Berempati atas Meninggalnya Ojol Dilindas Barakuda, Berakhir Minta Maaf
-
Korlantas Polri Kantongi Hasil TAA Kecelakaan Maut Bus ALS yang Telan 12 Korban Jiwa
-
Kecelakaan Maut di Padang Panjang, 12 Orang Tewas
-
Geger! Dirintelkam Polda Sumbar Acungkan Jari Tengah, 12 Massa Aksi Ditangkap
-
15 Link Dowonload Mod BUSSID Bus ALS Full Muatan, Siap Libas Jalanan Ekstrem Sumatera
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
Heboh! 5 Link ShopeePay Gratis Tersebar, Kesempatan Dapat Rp2,5 Juta Cuma Sekali Klik
-
Ibu Muda Buang Bayinya yang Terpotong 3 Bagian di Bukittinggi Ditangkap
-
Resep Perkedel Jagung Renyah, Gurih, Camilan Simpel Favorit Keluarga!
-
Resep Sambel Tempe Kemangi: Pedas dan Bikin Nambah Nasi Terus!
-
Bayi Diduga Baru Lahir Ditemukan di Bukittinggi, Kondisi Terpotong-potong