Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 22 April 2025 | 19:09 WIB
Pembakaran rumah di Alahan Panjang. [Dok. Istimewa]

Penggunaan kompor gas juga menjadi perhatian utama. Banyak kasus kebakaran rumah terjadi karena lupa mematikan kompor atau meninggalkan dapur saat sedang memasak. Oleh karena itu, pastikan kompor selalu dalam pengawasan saat digunakan dan segera dimatikan jika tidak lagi dipakai.

Selang dan regulator gas juga wajib diperiksa secara berkala. Jangan biarkan selang gas dalam kondisi rusak atau terjepit karena bisa menyebabkan kebocoran. Simpan tabung gas di tempat berventilasi baik dan jauh dari sumber panas.

Kebiasaan merokok di dalam rumah pun bisa menjadi sumber kebakaran. Hindari merokok di dalam ruangan, terutama dekat bahan mudah terbakar seperti tirai atau kain. Pastikan puntung rokok benar-benar mati sebelum dibuang ke tempat sampah.

Benda mudah terbakar seperti cairan pembersih, cat, dan kain berminyak sebaiknya disimpan di tempat yang aman. Jauhkan dari dapur, kompor, dan sumber api lainnya. Menumpuk benda-benda seperti ini dekat area dapur hanya akan meningkatkan risiko kebakaran.

Langkah pencegahan lain yang tidak kalah penting adalah tidak membakar sampah di dekat rumah. Meskipun dianggap sepele, api dari pembakaran bisa menyambar bahan mudah terbakar di sekitar, terlebih saat musim kemarau.

Sebagai langkah antisipasi, setiap rumah sebaiknya memiliki alat pemadam api ringan (APAR). Alat ini bisa menjadi penyelamat pertama saat api mulai muncul. Tempatkan APAR di titik strategis yang mudah dijangkau seperti dapur atau ruang keluarga.

Masyarakat juga disarankan mempertimbangkan asuransi kebakaran rumah sebagai bentuk perlindungan finansial jika terjadi musibah. Selain itu, buat jalur evakuasi yang jelas di dalam rumah dan latih anggota keluarga untuk mengetahui cara keluar dengan cepat jika terjadi kebakaran.

Dengan kesadaran dan tindakan proaktif, setiap orang dapat berperan mencegah insiden kebakaran rumah yang bisa berakibat fatal.

Kontributor: Saptra S

Load More