SuaraSumbar.id - Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), diguncang tiga kali gempa bumi pada Selasa (8/4/2025) sore. Gempa tersebut dipicu oleh aktivitas Segmen Suliti, bagian dari jalur patahan aktif di wilayah Solok.
Fakta itu diungkapkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Menurut Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, gempa pertama terjadi pukul 17.23 WIB dengan 4,2 magnitudo.
"Titik gempa berada pada koordinat 0.98 Lintang Selatan dan 100.71 Bujur Timur, sekitar 20 kilometer tenggara Kabupaten Solok, dengan kedalaman satu kilometer," katanya dalam keterangan tertulis.
Tak berselang lama, gempa kedua berkekuatan 2,4 magnitudo terjadi pada pukul 17.39 WIB. Disusul gempa ketiga pada pukul 18.14 WIB dengan magnitudo 2,6 dan kedalaman lima kilometer, berlokasi di koordinat 0.99 Lintang Selatan dan 100.70 Bujur Timur atau 21 kilometer tenggara Kabupaten Solok.
BMKG mengidentifikasi ketiga gempa sebagai jenis gempa dangkal yang disebabkan oleh pergeseran Sesar Suliti, bagian dari sistem Sesar Sumani yang aktif di wilayah tersebut.
"Guncangan gempa dirasakan di sejumlah titik, termasuk Kota Solok," katanya.
Meski tidak berpotensi tsunami, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Warga diimbau menjauhi bangunan retak atau rusak serta memastikan tempat tinggal cukup tahan terhadap guncangan gempa bumi.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai dampak kerusakan akibat gempa bumi di Kabupaten Solok tersebut.
BMKG terus memantau aktivitas seismik dan mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi yang tidak terverifikasi.
Tips Selamat dari Gempa Bumi
Gempa bumi bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, terutama di wilayah rawan seperti Indonesia. Untuk menghindari cedera dan meningkatkan keselamatan, penting untuk memahami langkah-langkah yang harus dilakukan saat gempa terjadi.
Berikut 15 cara selamat dari gempa bumi yang wajib diketahui agar dapat bertahan dengan aman, dikutip dari Klikdokter.
1. Tetap Tenang dan Jangan Panik
Saat gempa bumi terjadi, banyak orang cenderung panik, padahal tetap tenang adalah kunci utama keselamatan. Panik bisa menghambat respons cepat dan meningkatkan risiko cedera. Fokuslah pada langkah-langkah yang telah dipelajari sebelumnya agar dapat bertindak dengan bijak.
2. Gunakan Metode Drop, Cover, and Hold On
Berita Terkait
-
Guncangannya Picu Tsunami ke Indonesia, Kemlu: Tak Ada WNI Terdampak Gempa Rusia
-
Kontak Darurat KBRI Moskow, Tokyo, Osaka, dan los Angeles untuk Antisipasi Tsunami Rusia
-
Bikin Panik Warga, Rusia Diguncang 30 Gempa Susulan Usai Lindu Dahsyat
-
Gempa Rusia Picu Ancaman Tsunami di Indonesia, Menko Polkam Perintahkan Evakuasi Segera!
-
Muncul Peringatan Tsunami Gempa Rusia, Jepang Tutup Bandara Internasional, Penerbangan Dialihkan
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Gubernur Sumbar Wanti-wanti Soal Perusakan Rumah Doa Kristen di Padang: Warga Jangan Terprovokasi!
-
Respon MUI Sumbar Soal Perusakan Rumah Doa Kristen di Padang: Usut Tuntas Secara Menyeluruh!
-
Polisi Masih Jaga Rumah Doa Kristen di Padang yang Dirusak Warga, Ini Alasannya
-
Malu Hamil di Luar Nikah, Perempuan di Padang Buang Bayi di Pinggir Jalan dan Kini Terancam Penjara!
-
Natalius Pigai Turunkan Tim Usut Perusakan Rumah Doa di Padang