Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Rabu, 15 Januari 2025 | 19:38 WIB
Ilustrasi ketimpangan. (Unsplas/Chitto)

SuaraSumbar.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat Gini Ratio Maret 2024 sebesar 0,283, menunjukkan penurunan dibandingkan angka September 2024 yang mencapai 0,287.

Gini Ratio adalah indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan di masyarakat, dengan nilai berkisar antara 0 (ketimpangan sempurna) hingga 1 (ketimpangan sangat tinggi).

Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto, mengungkapkan bahwa meskipun terdapat kenaikan Gini Ratio sebesar 0,007 poin jika dibandingkan dengan Maret 2023 (0,280), tingkat ketimpangan di Sumatera Barat tetap berada pada kategori rendah.

Menurut Sugeng, Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2024 tercatat sebesar 0,313, naik 0,003 poin dari Maret 2024 (0,310).

Baca Juga: Rokok Kretek Penyumbang Kemiskinan Terbesar Kedua di Sumbar Setelah Beras

Namun, di daerah pedesaan, terjadi penurunan Gini Ratio menjadi 0,226 pada September 2024, dari 0,228 pada Maret 2024 dan 0,232 pada Maret 2023.

“Penurunan di daerah pedesaan menunjukkan perbaikan distribusi pendapatan di wilayah tersebut. Sementara itu, meski ada kenaikan di perkotaan, tingkat ketimpangan masih dalam kategori rendah,” kata Sugeng.

Berdasarkan ukuran Bank Dunia, tingkat ketimpangan di Sumatera Barat berada dalam kategori rendah. Pada September 2024, distribusi pengeluaran 40 persen penduduk terbawah tercatat sebesar 23,27 persen.

“Di daerah perkotaan, distribusi pengeluaran kelompok ini mencapai 21,72 persen, sementara di pedesaan lebih tinggi, yaitu 26,23 persen,” ujar Sugeng.

Penurunan Gini Ratio di pedesaan dan distribusi pengeluaran yang merata menunjukkan langkah positif dalam mengurangi kesenjangan ekonomi di Sumatera Barat.

Baca Juga: Inflasi Bukittinggi Tertinggi di Sumbar, Rokok dan Harga Pangan Jadi Biang Kerok

Sugeng menambahkan, “Fokus ke depan adalah mempertahankan tren positif ini dengan mendorong pemerataan pendapatan melalui kebijakan yang mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.”

Dengan angka Gini Ratio yang tetap berada di kategori rendah, Sumatera Barat diharapkan dapat terus memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan.

Kontributor : Rizky Islam

Load More