SuaraSumbar.id - Inflasi di Sumatra Barat (Sumbar) pada bulan Maret 2024 mencatat angka yang signifikan, mencapai 3,93% secara year on year (yoy), dengan dua komoditas utama, beras dan cabai merah, menjadi kontributor utama.
Laporan ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, menandai Sumbar memiliki tingkat inflasi tertinggi di Sumatra untuk periode tersebut.
Kenaikan harga pada kelompok pengeluaran, terutama makanan, minuman, dan tembakau, disebut-sebut sebagai pemicu utama inflasi ini.
"Komoditas seperti beras, cabai merah, dan bawang merah menjadi penyebab utama inflasi di Sumbar," ujar Sugeng Arianto, Kepala BPS Sumbar, Selasa (2/4/2024).
Beras memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,12% dengan kenaikan harga mencapai 2,48%, sedangkan cabai merah memberikan kontribusi sebesar 0,11% dengan kenaikan harga 4,16%.
Meskipun terjadi kenaikan pada sejumlah komoditas, beberapa komoditas lainnya justru mengalami penurunan harga. Misalnya, minyak goreng yang turun sebesar 12,23%, ayam ras turun 2,16%, dan telur ayam ras turun 1,47%.
Dari empat daerah yang menjadi acuan perhitungan inflasi di Sumbar oleh BPS, Kabupaten Pasaman Barat mencatat angka inflasi tertinggi, yaitu 5,90% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,60. Sementara itu, Kota Padang memiliki inflasi terendah di antara daerah lainnya, dengan angka 3,39% dan IHK 106,88.
Kenaikan indeks kelompok pengeluaran, terutama kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 9,06%, menjadi indikator utama terjadinya inflasi.
Selain itu, kelompok pengeluaran lainnya seperti pakaian dan alas kaki, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya, serta perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga juga mengalami kenaikan harga.
Baca Juga: Sumbar Tak Punya Hubungan Dagang dengan Israel, Ini Penjelasan BPS
Kondisi inflasi yang terjadi di Sumbar menjadi perhatian bagi pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam mengendalikan harga, terutama pada komoditas-komoditas penting yang menjadi penyebab utama inflasi, guna memastikan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Sumbar Tak Punya Hubungan Dagang dengan Israel, Ini Penjelasan BPS
-
Ini 5 Daerah di Sumbar dengan Jumlah Rakyat Miskin Tinggi
-
Gerakan Pangan Murah Pemprov Sumbar Jual Cabai Merah Rp 43 Ribu per Kilogram
-
Pemprov Sumbar Gelar Pasar Murah, Cabai Merah Dijual Rp 60 Ribu per Kg
-
Harga Cabai Merah di Pasar Solok Tembus Rp100 Ribu per Kilogram
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Hidup Belum Lengkap Tanpa Samsung: Kisah Pengguna Setia
-
Benarkah Nyeri Punggung Tanda Penyakit Ginjal? Ini Gejala Dini dan Fakta Terbarunya
-
Bolehkah Berdoa Sambil Memejamkan Mata? Ini Penjelasannya
-
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan 50 Paket Ganja dan 8 Paket Sabu-sabu
-
Viral Demonstran Gen Z Nepal Joget Aura Farming ala Indonesia di Tengah Demo Berdarah!