SuaraSumbar.id - Pihak kepolisian terus melakukan penjagaan ketat terhadap lokasi perusakan rumah doa jemaat Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Rumah yang menjadi tempat berkumpul jemaat GKSI itu dirusak oleh sekelompok warga pada Minggu (27/7/2025) sore.
“Sampai saat ini kami masih menjaga tempat kejadian perkara, baik dari Polda Sumbar maupun Polresta Padang,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati, dikutip dari Antara, Selasa (29/7/2025).
Pengamanan dilakukan guna menjaga status quo tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus mencegah eskalasi konflik sosial yang bisa terjadi akibat peristiwa tersebut.
Pihak kepolisian mengimbau seluruh pihak untuk tidak terprovokasi dan menahan diri dari tindakan yang dapat memperkeruh suasana.
“TKP sampai hari ini masih dalam pengawalan kepolisian. Kami minta seluruh pihak terkait agar menahan diri,” ujar Susmelawati.
Saat kejadian berlangsung pada Minggu sore, aparat gabungan dari Polda Sumbar dan Polresta Padang langsung mendatangi lokasi, mengendalikan massa, dan mengamankan tempat kejadian.
Polisi juga mulai memeriksa sejumlah saksi untuk mendalami dugaan tindak pidana perusakan rumah ibadah tersebut.
Hingga kini, sembilan orang terduga pelaku perusakan telah diamankan dan ditahan di Mapolresta Padang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Sembilan orang yang diamankan berada di kantor Polresta Padang karena yang menangani kasus dugaan perusakan adalah Polresta Padang,” tegasnya.
Sebelumnya, kericuhan terkait pembubaran aktivitas ibadah jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, sempat viral di media sosial.
Insiden yang terjadi Minggu (27/7/2025) ini dipicu kesalahpahaman warga terhadap fungsi rumah yang digunakan sebagai tempat ibadah dan pendidikan agama, yang disangka sebagai gereja. Aksi pembubaran dilakukan secara anarkis, menyebabkan dua anak mengalami luka.
Pemerintah Kota Padang langsung memfasilitasi mediasi yang dipimpin Wali Kota Fadly Amran pada malam harinya. Ia menegaskan peristiwa ini bukan konflik SARA, melainkan murni kesalahpahaman yang kini telah diselesaikan secara damai. Meski begitu, proses hukum tetap berjalan untuk pelaku perusakan.
Polda Sumbar juga telah menangkap sembilan orang yang diduga terlibat berdasarkan rekaman video. Wakapolda Brigjen Pol Solihin menegaskan penegakan hukum akan dilakukan tanpa pandang bulu. Sebagai bentuk empati, jajaran kepolisian juga membantu membersihkan rumah ibadah yang rusak.
Berita Terkait
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Otto Hasibuan Heran: Masyarakat Benci Polri, Tapi Orang Ramai Rela Bayar Demi Jadi Polisi
-
Amnesty International Beberkan 36 Video Kekerasan Polisi di Demo Agustus Lalu
-
Teori 'Menumpang Hidup' dan Alasan Mengapa Profesi Polisi Tetap 'Seksi'
-
Krisis Komunikasi Kasus Arya Daru: Ketika Bahasa Teknis Polisi Gagal Menjawab Keingintahuan Keluarga
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Penumpang Bandara Internasional Minangkabau Diprediksi Menurun Saat Libur Nataru 2026, Ini Alasannya
-
Marandang untuk Sumatera, Gerakan TP PKK Sumbar Bantu Korban Bencana hingga Aceh
-
Sumbar Waspada Bencana Susulan, Intensitas Hujan Masih Tinggi!
-
7 Skincare untuk Lansia 60 Tahun ke Atas, Kulit Menua dengan Sehat
-
5 Sunscreen Anti Aging untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cara Elegan Lawan Penuaan Dini