SuaraSumbar.id - Kasus dugaan penipuan arisan online mencuat di Payakumbuh, Sumatera Barat. Seorang pedagang berusia 28 tahun, Siti Rahmayenti, melaporkan seorang ibu rumah tangga berinisial SE (28) ke Polres Payakumbuh atas dugaan penipuan yang menyebabkan kerugian sebesar Rp48 juta. Laporan ini resmi diajukan pada 6 Januari 2025.
Siti mengungkapkan bahwa ia bergabung dengan arisan online yang dikelola oleh SE pada September 2023.
Arisan ini melibatkan 12 anggota, dengan setoran bulanan sebesar Rp3 juta dan janji pembayaran sebesar Rp40 juta per giliran.
Namun, saat tiba gilirannya pada Agustus 2024, dana yang dijanjikan tidak kunjung diterima.
“Saat saya menanyakan uang saya, terlapor hanya menjawab ada beberapa anggota yang tidak membayar. Tapi kemudian dia menghilang dan sulit dihubungi,” ujar Siti.
SE, yang mengelola arisan tersebut, membantah tuduhan penipuan. Ia menyebut bahwa masalah yang terjadi bukan sepenuhnya kesalahannya, melainkan akibat anggota arisan yang tidak membayar tepat waktu atau mundur di tengah jalan.
“Arisan ini berbasis kepercayaan. Ketika ada anggota yang telat bayar atau mundur, tentu berdampak pada semua peserta,” kata SE, Jumat (10/1/2025).
Ia menambahkan bahwa dirinya telah mengelola arisan sejak 2018 dan memiliki banyak anggota, termasuk dari luar kota.
SE juga mengklaim bahwa dirinya tidak hanya menjadi admin, tetapi juga ikut sebagai peserta arisan.
Baca Juga: Kebakaran BLK Payakumbuh Berawal dari Bakar Sampah, Nyaris Hanguskan Bangunan
SE mengaku laporan yang dibuat oleh Siti telah merugikan dirinya hingga ratusan juta rupiah karena banyak anggota yang mundur setelah laporan tersebut mencuat.
Ia menegaskan bahwa arisan yang dikelolanya berlandaskan kesepakatan bersama.
“Masalah ini bukan hanya kerugian saya, tetapi juga peserta lainnya. Banyak member yang mundur karena hal ini,” ungkap SE.
Kasus ini kini sedang dalam penyelidikan oleh pihak Polres Payakumbuh. Meski begitu, belum ada keputusan resmi terkait langkah hukum yang akan diambil.
Kedua belah pihak menyampaikan perspektif masing-masing, dengan SE meminta agar masalah ini dilihat secara menyeluruh sebagai akibat dari kesalahan kolektif peserta arisan.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengikuti arisan, terutama yang berbasis online.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Gakkumdu Payakumbuh Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Pilkada 2024 Gara-gara Ini, Pakar Hukum Bingung: Tidak Tepat!
-
Kebakaran BLK Payakumbuh Berawal dari Bakar Sampah, Nyaris Hanguskan Bangunan
-
Drama Pilkada Payakumbuh: Terlapor Mangkir 2 Kali, Polisi Siapkan Langkah Hukum
-
Bus Pariwisata Diserang OTK di Payakumbuh, Kaca Pecah Berantakan
-
Siapa Dalang Politik Uang Pilkada Payakumbuh? Bawaslu Laporkan ke Polisi
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
Terkini
-
Belasan Anggota Geng Motor Pelaku Pengeroyokan-Pembakaran Ditangkap
-
Tradisi 'Manampuang', Berbagi Daging Kurban Tanpa Kupon di Agam Sumbar
-
Penyembelihan Sapi Betina Produktif untuk Kurban di Padang Pariaman Digagalkan
-
Tragedi Idul Adha: Jafar Meninggal Usai Ditendang Sapi Kurban
-
Pemkab Padang Pariaman: 1.500 Hewan Kurban Dipotong pada Idul Adha 1446 H