Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Kamis, 12 Desember 2024 | 14:37 WIB
Ilustrasi sabu dan kokain. [Dok Polisi]

SuaraSumbar.id - Sumatera Barat (Sumbar) tercatat sebagai salah satu provinsi dengan tingkat kerawanan narkoba tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan laporan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumbar, terdapat 523 kawasan rawan narkoba di daerah ini. Sumbar menduduki peringkat ke-6 dalam daftar 10 besar kawasan rawan narkoba secara nasional.

Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol Ricky Yanuarfi, mengungkapkan bahwa peredaran narkoba di Sumbar tersebar di berbagai kabupaten dan kota.

Berikut data titik rawan narkoba yang telah teridentifikasi:

Baca Juga: Skandal Tambang Ilegal: Kapolres Solok Selatan Diduga Terima Rp600 Juta per Bulan

  • Kabupaten Solok: 28 titik
  • Kabupaten Pasaman: 6 titik
  • Kabupaten Limapuluh Kota: 5 titik
  • Kabupaten Tanah Datar: 5 titik
  • Kabupaten Dharmasraya: 5 titik
  • Kabupaten Sijunjung: 3 titik
  • Kota Payakumbuh: 2 titik
  • Kabupaten Pesisir Selatan: 2 titik
  • Kota Pariaman: 1 titik

Kategori Kawasan Rawan Narkoba

Dari 523 kawasan yang teridentifikasi, 56 di antaranya dikategorikan sebagai kawasan "bahaya" peredaran gelap narkoba.

Kawasan ini sudah menjadi pusat peredaran narkoba sehingga memerlukan tindakan tegas dan komprehensif.

Sisanya, sebanyak 467 kawasan masuk kategori "waspada," yang memerlukan upaya pencegahan intensif agar tidak berkembang menjadi kawasan bahaya.

Jenis Narkoba dan Rentang Usia Penyalahguna

Baca Juga: Kapolda Sumbar Geruduk Tambang Ilegal di Solok Selatan, Sejumlah Barang Bukti Dibakar

Menurut laporan BNNP Sumbar, narkoba yang paling banyak beredar di Sumbar adalah ganja, sabu-sabu, ekstasi, dan tembakau gorila.

Penyalahgunaan narkoba ditemukan pada rentang usia 15 hingga 60 tahun, menjadikan narkoba ancaman lintas generasi.

Pentingnya Penanganan Terpadu

Ricky Yanuarfi menegaskan perlunya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait untuk menangani masalah ini.

"Peredaran narkoba bukan hanya tanggung jawab aparat, tapi seluruh elemen masyarakat," ujarnya.

Dengan langkah penanganan yang menyeluruh, diharapkan angka peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Sumbar dapat ditekan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari bahaya narkoba.

Kontributor : Rizky Islam

Load More