SuaraSumbar.id - Kasus dugaan korupsi pengadaan seragam sekolah di Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota terus berlanjut. Tiga rekanan dari dinas tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka.
Kini, pihak Kejaksaan Negeri Payakumbuh tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru, bahkan dari kalangan Dinas Pendidikan setempat.
Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Kota Payakumbuh, Abu Abdurrahman, menyatakan bahwa proses pemberkasan masih berjalan, dan penambahan tersangka dalam kasus ini sedang diproses.
"Untuk perkara Dinas Pendidikan masih dalam tahap pemberkasan, dan penambahan tersangka masih dalam proses," ujar Abu Abdurahman, Rabu (16/10/2024).
Baca Juga: SDN 04 Simalanggang Ludes Dilalap Si Jago Merah
Di tengah berjalannya kasus ini, beredar rumor di masyarakat bahwa kemungkinan besar ada tersangka tambahan dari kalangan dinas pendidikan, bahkan termasuk kepala dinas bisa terseret dalam kasus ini.
Namun, Abu Abdurrahman belum bersedia mengungkapkan identitas tersangka baru yang mungkin akan muncul.
Kasus dugaan korupsi ini mulai terungkap setelah Kejaksaan Negeri Payakumbuh melakukan penggeledahan di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Limapuluh Kota pada 7 Maret 2024.
Penggeledahan tersebut dilakukan dalam rangka penyelidikan terkait pengadaan seragam sekolah untuk siswa SD dan SMP di kabupaten tersebut.
Penggeledahan pertama dilakukan di ruangan Kepala Dinas Pendidikan, Afri Efendi. Sejumlah dokumen terkait pengadaan seragam sekolah disita oleh kejaksaan untuk dijadikan barang bukti.
Baca Juga: Supardi - Tri Venindra: Masa Depan Payakumbuh Ada di Tangan Pemuda
Setelah melakukan penyelidikan selama beberapa bulan, pada 7 Agustus 2024, Kejaksaan Negeri Payakumbuh menetapkan tiga tersangka dengan inisial YP, MR, dan YA.
Ketiganya merupakan rekanan pengadaan dari dua perusahaan, CV Mustika dan CV Satu Pilar. Kerugian negara akibat korupsi ini diperkirakan mencapai Rp 1,1 miliar.
Kejaksaan Negeri Payakumbuh memastikan akan terus mendalami kasus ini dan melakukan pengembangan lebih lanjut, termasuk kemungkinan adanya tersangka baru dari pihak dinas.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Kasus Timah, Transaksi Bisnis BUMN Rentan Disalahartikan sebagai Korupsi
-
Heboh! Ahli Pertambangan Bantah Kerugian Lingkungan Bisa Dipidana
-
Blak-blakan! Cadewas KPK Heru Tak Setuju Tersangka Koruptor Dipamer ke Publik: Itu Membunuh Karakter
-
Sebut IPK Jeblok Gegara Ulah Firli Bahuri, Cadewas KPK Hamdi: Tak Bisa Dimaafkan
-
10 Tahun di DPR, Venna Melinda Ingatkan Verrell Bramasta soal Godaan Korupsi
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Polres Pariaman Ungkap Pemilik Ganja 11,7 Kilogram, Pelaku Ternyata Narapidana Narkoba
-
Rendang Diusulkan Jadi Warisan Budaya UNESCO, Ini Kata Kementerian Kebudayaan
-
Kantor MUI Sumbar Dibangun di Kawasan Masjid Syekh Khatib Al Minangkabawi, Bangunan 5 Lantai Senilai Rp 24 Miliar
-
Plt Gubernur Sumbar Soroti Daerah Rawan Konflik di Pilkada 2024: Bisa Menghambat Pemilihan!
-
Pria Lansia Tewas Usai Terseret Arus Sungai di Kota Padang