Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 15 September 2024 | 17:21 WIB
Gorengan yang merupakan dagangan miliki Nia ditemukan tak jauh dari lokasi ia dikubur. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Kasus tragis tewasnya Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan berusia 18 tahun asal Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, masih belum menemukan titik terang.

Sudah lebih dari sepekan sejak jasad Nia ditemukan terkubur tanpa busana di sebuah perkebunan di Nagari Guguak, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam.

Hingga kini, pelaku pemerkosaan dan pembunuhan Nia belum berhasil ditangkap.

Di tengah proses penyelidikan yang masih berlangsung, banyak pihak ingin mengenal lebih dekat sosok Nia, gadis yang tak hanya dikenal sebagai pejuang keluarga, tetapi juga siswa berprestasi di sekolahnya.

Baca Juga: Keluarga Penjual Gorengan Sewa Mediator Jin, Sebut Nia DIkubur Hidup-hidup

Nia merupakan anak yang gigih membantu keluarganya dalam mencari nafkah. Setiap sore sepulang sekolah, ia menjajakan gorengan keliling kampung bersama ibunya.

Mulai pukul 4 sore hingga waktu magrib, Nia tak pernah malu membantu orang tuanya berjualan untuk menyokong kebutuhan keluarga.

Nia baru saja menamatkan pendidikannya di Institut National Safi’i (INS) Kayu Tanam. Di sekolah, ia juga membuka lapak berjualan gorengan tanpa ragu atau gengsi.

Selain dikenal sebagai anak yang pekerja keras, Nia juga memiliki prestasi yang luar biasa di bidang akademik dan non-akademik.

Kepala Sekolah INS Kayu Tanam, Ermizar, mengungkapkan bahwa Nia adalah siswa yang sangat cakap dan mudah beradaptasi dengan lingkungannya.

Baca Juga: Diburu Polisi! Pelaku Pembunuhan Keji Penjaja Gorengan di Padang Pariaman Diduga Kabur ke Hutan

"Nia adalah siswa yang rajin dan cekatan, nilai-nilai sekolahnya selalu baik setiap semester," ujarnya.

Load More