Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 10 September 2024 | 14:08 WIB
Gorengan yang merupakan dagangan miliki Nia ditemukan tak jauh dari lokasi ia dikubur. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Nia Kurnia Sari, seorang gadis berusia 18 tahun asal Korong Pasar Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, ditemukan tewas terkubur di area pemakaman setempat pada Minggu (8/9) akhir pekan lalu.

Kematian Nia yang sehari-harinya dikenal sebagai penjual gorengan keliling kampung, telah menggugah kepedulian publik atas keamanan perempuan yang bekerja di jam larut.

Menurut Asril, ayah kandung Nia, anaknya tersebut bertekad keras untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi meski harus bekerja keras menjajakan gorengan dari rumah ke rumah.

“Nia mengumpulkan setiap sen yang dia dapat dari menjual gorengan untuk membiayai pendidikan tingginya,” ujar Asril dengan nada berduka.

Baca Juga: Gorengan Berserakan, Saksi Bisu Tewasnya Gadis 18 Tahun di Padang Pariaman yang Dikubur Tanpa Busana!

Nia, lulusan Institut National Safi’i (INS) Kayu Tanam, memiliki impian untuk menjadi pekerja kantoran.

“Dia selalu cerita ke saya kalau dia ingin bekerja di kantor, mengenakan pakaian rapi, dan bekerja di lingkungan yang baik,” lanjut Asril, mengungkapkan keinginan terakhir putrinya.

Tragedi tersebut berawal saat Nia hilang pada Jumat (6/9) ketika hendak menjajakan gorengan. Keesokan harinya, keluarga yang tidak mendapati keberadaan Nia mulai mencari dan akhirnya menemukan jasadnya dalam keadaan mengenaskan.

Korban ditemukan tanpa busana dengan tangan terikat, menguatkan dugaan bahwa dia menjadi korban pemerkosaan sebelum dibunuh.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, mengatakan bahwa motif di balik pembunuhan tersebut bukan pencurian, melainkan diduga kuat sebagai tindakan pemerkosaan.

Baca Juga: Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Ternyata Dikubur Tanpa Busana

“Kami sedang melakukan penyelidikan mendalam dan berharap dapat segera menangkap pelaku kejahatan ini,” tegasnya.

Hingga kini, hasil autopsi belum diumumkan secara resmi, namun kepolisian setempat bertekad untuk memastikan keadilan bagi Nia dan keluarganya.

Sementara itu, komunitas lokal dan aktivis hak perempuan di Sumatera Barat telah mulai menggalang dukungan untuk memperkuat perlindungan bagi perempuan yang bekerja di malam hari.

Kontributor : Rizky Islam

Load More