Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Minggu, 08 September 2024 | 22:47 WIB
Safril saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Padang. (Suara.com/Saptra S)

SuaraSumbar.id - Jenazah Nia Kurnia Sari telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Sumatera Barat (Sumbar), untuk dilakukan autopsi. Gadis 18 tahun penjual gorengan ini sebelumnya ditemukan tewas dengan kondisi terkubur.

Jasad Nia ditemukan terkubur di lahan perkebunan di Korong Pasa Gelombang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu (8/9/2024).

Nia telah dinyatakan hilang sejak Jumat 6 September 2024, saat berjualan gorengan. Kuat dugaan, gadis malang ini korban pembunuhan.

Namun, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. Begitupun, menunggu hasil autopsi jenazah Nia.

Safril, salah satu warga dan juga tetangga korban, mengatakan korban ditemukan terkubur pada sore hari. Saat itu, ada sekitar 200 warga melakukan pencarian.

"Awalnya ada anak kecil menemukan tali rafia, lalu anak ini menariknya. Ternyata, keluar tangan korban dari tanah," kata Safril di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

Kemudian temuan itu diberitahu kepada warga yang melakukan pencarian. Selanjutnya dilakukan penggalian dan ditemukan jasad korban.

"Dikubur sedalam kurang lebih setinggi lutut. Anak ini dikubur dengan tangan diikat di tangan," ungkapnya.

Nia diketahui berasal dari keluarga kurang mampu. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Menurut Safril, sehari-hari anak ini memang menjual gorengan yang dijajakan dengan berjalan kaki. Ia menduga, korban telah diintai.

"Saat melakukan pencarian, kami warga menemukan dagangan, jilbab dan sendal dia berserakan," ujarnya.

Mewakili warga, Safril meminta pihak kepolisian dapat mengusut secara tuntas kasus ini. Apabila benar dibunuh, pelaku diminta segera menyerahkan diri.

"Jika benar dibunuh, lebih baik menyerahkan diri saja pelaku. Kasihan, anak ini dari keluarga tidak mampu. Ibunya juga menjual gorengan juga," pungkasnya.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Faisol Amir menyatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

"Untuk dugaan kami masih dalami," kata Faisol.

Kontributor: Saptra S

Load More