SuaraSumbar.id - Hampir 40 tahun lalu, para arkeolog telah melakukan ekskavasi atau penggalian di Situs Menhir Bawah Parit, Maek, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar). Penggalian tim dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional bersama Bidang Muskala Kanwil Pendidikan dan Kebudayaan Sumbar itu, berhasil menemukan 7 rangka manusia yang dikubur di bawah menhir-menhir Bawah Parit.
Selama 40 tahun itu pula tak ada tidak lanjut berarti dari temuan 7 rangka manusia di Maek itu. Tak ada rancangan penelitian lanjutan yang mendalam dan serius terhadap temuan tersebut. Kemudian, tak ada dorongan kuat untuk meneliti peradaban kuno Maek secara lebih mendalam dan luas.
Secara tersirat, Maek "ditelantarkan" dalam gelanggang penelitian arkeologi Indonesia, apalagi dunia. Lembah tempat berdiamnya ratusan menhir dengan berbagai tipe, ukuran, dan pola ukir, seperti kurang menarik untuk dijadikan lahan penelitian arkeologis.
Begitu banyak pertanyaan tentang peradaban kuno Maek. Siapakah mereka sebetulnya? Bagaimana struktur sosialnya? Apa kaitannya dengan kebudayaan Minangkabau? Bagaimana posisinya di antara peradaban-peradaban kuno di Indonesia dan dunia? Berapa umur peradaban itu?
Sejak 2023 lalu, muncul keinginan dari kalangan masyarakat, pemerintah, DPRD, serta masyarakat Maek sendiri, untuk betul-betul mendudukkan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Dinas Kebudayaan Sumbar didukung Ketua DPRD Sumbar, Supardi, membentuk tim ahli untuk mengumpulkan kembali data-data arkeologis terdahulu, terutama 7 rangka manusia Maek.
Tim ahli itu kemudian bekerjasama dengan lembaga penelitian seperti BRIN, UGM, Labor Unpad, melakukan penelitian ulang atas 7 rangka manusia Maek itu. Tak hanya penelitian ulang, penelitian uji karbon dan tes DNA juga tengah dilakukan bekerjasama dengan Universitas Adelaide, Australia.
Di samping itu, Dinas Kebudayaan juga membentuk tim feasibility study, untuk mengkaji kawasan Maek dari berbagai sisi. Tim ini berhasil sejumlah temuan baru terkait menhir Maek, mulai dari tipologi hingga pola ukir yang selama ini belum dikenali. Mereka juga ‘menemukan’ sejumlah situs baru di Maek.
Temuan baru serta perkembangan penelitian tentang Maek itulah yang akan dibentangkan kepada publik dalam diskusi dan pameran pra-Festival Maek. Dimulai Minggu 14 Juli hingga Selasa 16 Juli 2024.
“Beberapa temuan baru dan hasil riset laboratorium dan penelitian lapangan di Maek, akan didiskusikan dan dipamerkan kepada khalayak,” kata Direktur Program Festival Maek, Robby Satria, Sabtu (13/7/24).
Temuan-temuan tersebut, lanjut Robby, menambah data tentang peradaban kuno Maek. “Data-data ini akan berguna untuk penelitian mengenai peradaban Maek ke depannya," katanya.
Robby menjelaskan soal hasil uji analisis odontologi forensik dan arkeo-odontologi secara radiograf 3D (CBCT) terhadap 4 rangka manusia Maek yang diekskavasi pada 1986 lalu.
Dari analisis di laboratorium arkeo-odontologi forensik, Fakultas Kedokteran Gigi Unpad itu, diketahui umur, ras, serta jenis kelamin 4 rangka manusia Maek itu.
“Data terbaru ini mengoreksi data sebelumnya dari tahun 1986,” kat Penggiat Budaya Kemdikbudristek itu.
“Ini adalah kemajuan luar biasa, setelah terhentinya penelitian serius terhadap rangka-rangka tersebut sejak digali," sambungnya lagi.
Tag
Berita Terkait
-
Tangis Keluarga Iringi Pemulangan Dua Jenazah Korban Kerusuhan di Kwitang
-
Pemilik Gedung ACC Kwitang Bicara Soal Penemuan Kerangka Reno dan Farhan, Kebakaran Jadi Penyebab?
-
RS Polri Pastikan 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang Korban Hilang Kerusuhan Agustus
-
RS Polri Identifikasi Dua Jenazah Terbakar di ACC Kwitang sebagai Reno dan Farhan
-
Mencurigakan! Kenapa Kerangka Manusia di Gedung ACC Baru Ditemukan Dua Bulan Setelah Kebakaran?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Harimau Sumatera Makin Mengganas di Agam, Ternak Warga Dimangsa dalam Kandang!
-
Apa Bahaya Rahim Copot? Dokter Sebut Perempuan Tak Lagi Bisa Punya Anak
-
CEK FAKTA: Purbaya Minta Gaji TNI Naik dan Turunkan Gaji Polisi, Benarkah?
-
14 Cara Ajukan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan 2025, Bisa Akses Mirip Pinjol Lewat JMO!
-
BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS untuk Perkuat Struktur Keuangan