SuaraSumbar.id - Saksi kunci dalam kasus kematian Afif Maulana di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), akhirnya bersuara. Ia adalah Aditya, pengendara motor yang membonceng Afif saat kejadian.
Aditya mengatakan bahwa kendaraan mereka ditendang saat polisi melakukan pencegahan dan pembubaran aksi tawuran pada 9 Juni 2024 lalu. Dia mengakui bahwa dini hari itu, ia bersama Afif hendak ingin pergi tawuran.
"Memang pergi tawuran. Ada yang bawa sajam (dalam rombongan). Tapi kalau Afif dan Adit tangan kosong," katanya, Selasa (9/7/2024).
Aditya mengatakan, awalnya Afif WhatsApp untuk menanyakan info tawuran. Kemudian, Afif datang ke rumahnya. "Terus sempat bikin mie dekat pos ronda. Waktu itu pemuda di situ masak mie rame-rame. Ikut Adit sama Afif makan bersama," katanya.
"Jam setengah 2 an (dini hari), Adit ambil handphone sama Afif berdua di rumah Adit. Adit tanya posisi orang-orang ini dijawab di lapangan Cengkeh, Adit susul ke sana," sambungnya.
Orang-orang yang dimaksud Aditya adalah rombongan anak tawuran. Mereka telah berkumpul di lapangan Cengkeh yang berada antara kawasan Kecamatan Lubuk Kilangan dan Lubuk Begalung.
Dalam rombongan anak tawuran itu, hanya beberapa yang dikenal Aditya. Selanjutnya mereka beranjak dari lapangan dan akan beraksi untuk melangsungkan aksi tawuran.
"Kalau buat pergi ke kondangan itu tidak benar. Adit akui (pergi tawuran)," katanya.
Sebelum sampai di Jembatan Kuranji, Aditya menjelaskan dari rombongannya sempat berteriak bahwa ada sepeda motor KLX. Sepeda motor KLX yang dimaksud ini adalah para personel Ditsamapta Polda Sumbar.
Baca Juga: Kasus Kematian Afif Maulana, Polda Sumbar Siap Hadapi Laporan LBH Padang dan Kontras
Di saat inilah terjadi pengejaran. Aditya mengungkapkan, setelah sampai di pertengahan Jembatan Kuranji, kendaraan yang ditumpanginya bersama Afif ditendang polisi.
"Ditendang motor Adit, terguling-guling Adit sama Afif sebelah kiri berdua. Terus berdiri Adit sama Afif, sebelah kiri (jembatan) di dekat trotoar, di pertengahan jembatan," katanya.
Saat itu, terjadilah percakapan antara Afif dan Aditya. Percakapan itu tentang ajakan Afif untuk melompat.
"Afif ini ngomong: "Bang, melompat kita, Bang". Adit jawab: "Enggak dek. Abang tidak melompat, Abang menyerahkan diri saja. Abang mencari handphone Abang dulu. Jangan melompat ya, dek"," ujar Aditya menirukan percakapannya dengan Afif.
Ketika membelakangi Afif untuk mencari handphonenya, pada momen inilah Aditya diamankan polisi. Ia mengakui saat diamankan itu dirinya tidak melihat Afif lagi.
"Tidak ada Afif. Afif itu (ada) pas dia ngomong (melompat) di jembatan aja," katanya.
Berita Terkait
-
Kasus Pelajar SMP Tewas di Padang, Komisi III DPR RI Bakal Turun ke Sumbar
-
Puan Maharani Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Pelajar SMP Tewas di Padang: Saya Baru Tahu!
-
Kapolda Sumbar Bantah Bantah Tutup Kasus Pelajar SMP Tewas di Padang: Kami Luruskan yang Bikin Skenario Tanpa Fakta!
-
Kasus Pelajar SMP Tewas di Padang, Kontras dan LBH Laporkan Kapolda Sumbar ke Propam Mabes Polri
-
Kasus Pelajar SMP Tewas di Padang, 6 Orang Minta Perlindungan LPSK
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Tak Hanya Bantuan Logistik, PSI Padang Sediakan Potong Rambut Gratis bagi Penyintas
-
Pencarian Korban Banjir Bandang Agam Diperpanjang 15 Hari, Tim Gabungan Kerahkan Alat Berat
-
10 Jenazah Korban Banjir Bandang Dimakamkan Massal di Agam, Semua Tanpa Identitas!
-
Waspada Bencana Mengintai, Cuaca Ekstrem Sumbar Diprediksi hingga 13 Desember 2025
-
KLH Segel Sementara Tambang di Sumbar, Pasang Plang Pengawasan Publik