SuaraSumbar.id - Keluarga membantah Afif Maulana (13), terlibat dalam kelompok aksi tawuran di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Pelajar SMP ini ditemukan tewas di bawah jembatan aliran Batang Kuranji yang diduga karena disiksa oknum di kepolisian.
Polda Sumbar telah menegaskan bahwa penyiksaan itu tidak terjadi. Afif diduga nekad melompat dari atas jembatan karena takut dari kejaran polisi yang berpatroli ketika itu.
Ayah dan ibu Afif Maulana, Afrinaldi (36) dan Anggun Angriani (35), meminta agar pihak kepolisian mengusut kasus ini secara jujur dan transparan. Keluarga menilai banyak kejanggalan dari tewasnya Afif Maulana.
"Kami tidak terima keterangan kronologi yang disampaikan pihak kepolisian. Karena banyak kejanggalan," kata Afrinaldi, Senin (24/6/2024).
Afrinaldi mengatakan tewasnya Afif Maulana yang kemungkinan karena melompat dari atas jembatan tidak masuk akal. Karena tidak ada tanda-tanda kaki atau tangan patah atau kepala yang berdarah.
"Kalau seandainya anak saya lompat, itu melompat sebelah kiri jembatan harusnya ditemukan di sebelah kiri jembatan. Ini ditemukan di kolong jembatan, di tengah," ungkapnya.
"Lalu kalau jatuh dari ketinggian atas jembatan itu, otomatis tulang-tulang patah. Kepala pecah mungkin. Ini tidak ada. Kondisi anak saya tidak ada patah-patah tulang. Keterangan polisi hanya tulang rusuk enam patah, itu saja. Kaki dan kanan mulus. Bercak darah tidak ada," sambungnya.
Afrinaldi menegaskan anaknya baru pertama kali untuk keluar rumah pada malam itu. Rencananya, niat untuk nonton bareng pertandingan sepakbola bersama rekannya.
"Malam itu saya telepon jam 8 malam. Dia bilang, dia lagi di kawasan cengkeh. Jam 11 malam saya video call lagi, sebut sedang di rumah teman. Mau nobar pertandingan bola. Saya tanya jam berapa pulang, jam 2 dini hari katanya. Saya bilang jangan pulang, nanti dibegal. Tidur saja di sana," bebernya.
Baca Juga: Daging Sapi di Pasar Tradisional Solok Langka
Lalu, Afrinaldi mengaku anaknya sempat mengirim pesan WhatsApp dan mengabarkan bahwa tidak pulang. Afif Maulana memilih untuk rencananya tidur di pos ronda.
"Saya bilang kunci stang sepeda motor. Saya tidak ada kepikiran akan tawuran, karena tidak pernah terdengar anak saya ini ikut tawur," kata dia.
Kontributor: Saptra S
Berita Terkait
-
Kapolda Sumbar Janji Usut Tuntas Kematian Afif Maulana di Padang, Otopsi dan Kesaksian Viral Jadi Kunci!
-
Hindari Jalur Malalak Hari Ini! Jalan Bukittinggi-Padang Dialihkan via Solok Sitinjau Lauik, Ini Alasannya
-
BRI Kolaborasi Kartu Kredit dengan Beberapa Merchant, Ini Manfaatnya
-
Polda Sumbar Sebut Remaja SMP Sengaja Ceburkan Diri ke Sungai Sebelum Ditemukan Tewas
-
11.673 Penduduk Agam Sumbar Terdaftar IKD
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Semen Padang FC Optimistis Raih Tiga Poin Saat Hadapi PSBS Biak di Stadion Agus Salim!
-
Kota Padang Hadirkan Aplikasi Lapor Kekerasan Perempuan dan Anak, Begini Cara Lapornya!
-
Sukses Melesat! UMKM Healthcare Berkembang Berkat Program BRI Pengusaha Muda BRILiaN
-
Cuan Maksimal! Investasi SR023T3 & SR023T5 Dapat Kupon 5,95% Hingga Cashback Belasan Juta
-
Padang Bakal Bentuk Satgas Penanganan Ternak di TPA Air Dingin, Ini Alasannya