SuaraSumbar.id - Penanganan bencana pasca banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), mengalami kendala kekurangan alat berat.
Meskipun ada banyak keluhan dari masyarakat tentang lambannya respons pemerintah Kabupaten Agam, anggota DPRD Agam menilai Pemda sudah berupaya maksimal dalam menangani situasi tersebut.
Anggota DPRD Agam, Aderia, menjelaskan bahwa dampak bencana kali ini sangat besar, menyebabkan kerusakan rumah, fasilitas umum, serta korban hilang dan meninggal.
Namun, ia menegaskan bahwa Pemda sejak hari kejadian sudah langsung bergerak cepat untuk mendata dan memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak.
"Sejak malam kejadian, kami sudah koordinasi, Pemkab sudah turun sejak malam," ujar Aderia pada Rabu (15/5/2024).
Sejak hari kejadian, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan, Pemkab telah menugaskan personel untuk membantu masyarakat di lokasi terdampak.
Namun, keluhan terkait kurangnya alat berat masih belum bisa sepenuhnya terpenuhi oleh Pemda.
"Saya sudah koordinasikan juga, tapi ini memang karena keterbatasan alat yang kita punya," jelas Aderia.
Meskipun terbatas dalam hal alat berat, masyarakat tetap dibantu melalui tenaga manusia dari tim gabungan BPBD, TNI, dan Polri.
Aderia menyebutkan bahwa masalah alat berat ini belum ada solusi yang tepat, mengingat banyaknya daerah terdampak.
"Ketersediaan yang tidak memadai membuat alat berat ini dikerahkan ke lokasi prioritas atau urgen terlebih dahulu," ujarnya.
Aderia menambahkan bahwa meminjam alat berat dari Provinsi juga tidak sepenuhnya memungkinkan, karena ada sekitar empat atau lima kabupaten/kota lain yang juga terdampak banjir.
Oleh karena itu, Provinsi tidak bisa memenuhi kebutuhan alat berat untuk semua daerah terdampak.
"Pemerintah Provinsi pun tidak bisa memenuhi kebutuhan semuanya," terang Aderia.
Sementara itu, upaya penanganan darurat terus dilakukan oleh berbagai pihak untuk memulihkan kondisi di Kabupaten Agam dan membantu masyarakat yang terdampak banjir bandang.
Berita Terkait
-
Mahyeldi ke Petugas Posko Pengungsi: Penuhi Kebutuhan Korban, Awas Saja Kalau Tidak
-
PLN Pulihkan Kelistrikan 10.969 Pelanggan Terdampak Banjir Bandang di Sumatera Barat
-
Pemerintah Akan Bantu Korban Banjir Rehabilitasi Rumah, Rusak Berat Rp60 Juta
-
Akibat Banjir Bandang, Ujian Masuk Mahasiswa ISI Dipindah ke Universitas Negeri Padang
-
Bantuan Terus Mengalir untuk Korban Banjir Bandang di Tanah Datar
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Pembiayaan Rp632 Triliun kepada 34,5 Juta Debitur
-
Benarkah Otak Lelah Bisa Simpan Memori Lebih Baik? Ini Penjelasannya
-
15 Personel Polri Terdampak Putusan MK yang Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Mayoritas Jenderal
-
Polisi Bukittinggi Ringkus Pengirim Kerupuk Sanjai Berisi Sabu, Modusnya Terungkap dalam 12 Jam
-
CEK FAKTA: Menkeu Purbaya Jebloskan Luhut ke Penjara, Benarkah?