SuaraSumbar.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan bahwa banjir lahar dingin yang terjadi di Gunung Marapi, Sumatera Barat pada Sabtu (11/5/2024) dipicu oleh curah hujan tinggi di wilayah tersebut.
Ketua Tim Gunung Api Badan Geologi PVMBG, Heruningtyas Desi Purnamasari, menjelaskan bahwa kombinasi antara curah hujan dan material vulkanik dari erupsi terdahulu berkontribusi pada pembentukan lahar.
“Curah hujan yang tinggi di area sungai yang berhulu di Gunung Marapi menjadi faktor utama terjadinya banjir lahar ini. Endapan erupsi Marapi yang bercampur dengan air hujan menghasilkan lahar,” kata Heruningtyas, Selasa (14/5/2024).
Heruningtyas juga menyebutkan, status Gunung Marapi saat ini berada di level tiga atau siaga dengan radius aman ditetapkan sekitar 4,5 kilometer dari pusat erupsi.
"Kondisi Gunung Marapi masih belum stabil dan kami terus mewaspadai potensi bahaya lahar, terutama di musim hujan ini," imbuhnya.
PVMBG menekankan pentingnya kewaspadaan terutama bagi masyarakat yang berada di bantaran sungai.
Debit air yang tinggi dan tumpukan material vulkanik di puncak dapat menyebabkan lahar besar, sehingga pemerintah daerah diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
“Badan Geologi telah membuat peta rawan bencana aliran lahar dan pos pemantau terus memberikan laporan setiap enam jam. Kami menyarankan masyarakat untuk berhati-hati, terutama saat curah hujan tinggi di area puncak yang bisa memicu lahar,” terang Heruningtyas.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa besarnya lahar sangat tergantung pada intensitas curah hujan. Heruningtyas menambahkan bahwa situasi serupa juga berpotensi terjadi di gunung-gunung lain seperti Gunung Semeru, yang telah beberapa kali menyebabkan korban jiwa karena lahar.
Kondisi ini menegaskan pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah, Badan Geologi, dan masyarakat untuk secara bersama-sama meningkatkan kesiagaan dan mitigasi bencana di area rawan bencana geologi.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tambah Jadi 10 Orang, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 7 Km
-
Daftar 16 Gunung Api Mematikan dan Populer di Indonesia, Krakatau Paling Bahaya?
-
Jokowi Instruksi Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Santunan Segera Diberikan dan Relokasi Rumah Warga
-
Instruksi Jokowi Tangani Banjir Lahar di Sumbar: Evakuasi Korban Hilang dan Relokasi Rumah Warga
-
Wamenaker Berikan Bantuan Kemanusiaan Kepada Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, 10 Bus Pariwisata di Sumbar Tak Laik Jalan
-
Polda Sumbar Enggan Beberkan Pemilik Tambang Ilegal Diduga Pemicu Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Alasannya
-
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kapolda Sumbar: Motif Biar Dibuktikan di Persidangan
-
Kapolda Sumbar Kembali Tegaskan AKP Dadang Tak Ganguan Mental: Sudah Mau Makan!
-
Masa Tenang Pilkada 2024, KPU Sumbar Larang Aktivitas Kampanye dan Survei