SuaraSumbar.id - Pengerukan dan normalisasi Sungai Batang Sandir di Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, telah dimulai sejak Kamis (9/5/2024) sebagai respons terhadap serangkaian banjir bandang dan lahar dingin dari Gunung Marapi yang telah berulang kali merusak infrastruktur dan lingkungan lokal. Proses ini diharapkan mengurangi risiko bencana alam di masa depan.
M. Fajar Rillah Vesky, tokoh masyarakat setempat yang baru saja terpilih sebagai anggota DPRD Limapuluh Kota, menyatakan rasa terima kasihnya kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V dan Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo, serta kepada Forkopimda yang telah cepat merespon keluhan masyarakat.
“Normalisasi Sungai Batang Sandir merupakan langkah penting untuk mengembalikan keamanan dan stabilitas hidup masyarakat setempat,” ungkap Fajar, Senin (13/5/2024).
Banjir bandang dan lahar dingin telah menyebabkan kerusakan signifikan termasuk pemutusan jembatan dan bendungan irigasi, yang mengakibatkan sawah dan rumah warga terendam.
Baca Juga: Banjir Lahar Dingin Tewaskan 37 Orang di Sumbar, Pencarian Korban Berlanjut
Fajar menambahkan, "Ini merupakan kesekian kalinya kami menghadapi situasi sulit akibat meluapnya Sungai Batang Sandir. Dengan normalisasi ini, kami berharap kerugian lebih lanjut dapat dicegah."
Pengerukan tersebut dilakukan oleh Kementerian PUPR melalui BWS Sumatera V, yang dipimpin oleh PPK Saktiawan.
Status tanggap darurat telah dideklarasikan oleh Pemkab Limapuluh Kota dari tanggal 6 hingga 19 Mei 2024 untuk mempercepat upaya mitigasi dan pemulihan.
Menurut Fajar, normalisasi Sungai Batang Sandir juga akan membantu melindungi investasi signifikan yang telah dilakukan pada proyek normalisasi Batang Agam di Payakumbuh, mengingat Sungai Batang Sandir adalah salah satu hulu dari Batang Agam. "Ini adalah tentang melindungi miliaran investasi yang sudah dikeluarkan serta mencegah kerugian lebih besar lagi di masa depan," kata Fajar.
Pemkab Limapuluh Kota, bersama dengan BWS V Sumatera, terus berkoordinasi untuk memastikan bahwa upaya normalisasi berjalan lancar dan dapat segera mengurangi risiko bencana alam yang kerap melanda daerah tersebut.
Baca Juga: Banjir Kepung Sumbar, Universitas Andalas Berlakukan Kulian Online
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Cuaca Buruk, Helikopter Tim Pemantau Lahar Gunung Marapi Gagal Terbang dari Bukittinggi
-
Terus Bertambah, Korban Meninggal Dunia Banjir Lahar Hujan Gunung Marapi Mencapai 50 Orang
-
Update Banjir Lahar Dingin Sumbar: Korban, Kerusakan, Penyebab dan Imbauan BNPB
-
Banjir Sumbar Telan Korban Jiwa, Akun Jokowi hingga Anies Belum Ucapkan Belasungkawa
-
Diterjang Banjir Bandang, Masjid di Sumbar Masih Berdiri Kokoh
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Pasaman Diguncang Gempa 4,3 Magnitudo, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami!
-
Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo: Makin Berkembang Berkat KUR BRI
-
21 Orang Tewas Kecelakaan Selama Lebaran 2025 di Sumbar, 213 Orang Luka-luka!
-
Sukses Ekspor Berkat BRI, UMKM Asal Sidoarjo Raup Omzet Fantastis
-
BRI Bagikan Dividen Rp31,4 Triliun pada 10 April 2025